MENGENANG MEMORI TERINDAH RAMADHAN: CERITA MANIS
MASA KECIL
Ramadhan merupakan bulan yang Istimewa bagi setiap umat muslim, namun bulan Ramadhan memiliki perbedaan yang sangat jauh dengan bulan-bulan lainnya, karena bulan Ramadhan merupakan bulan yang suci dan terdapat malam Lailatul Qadar didalamnya. Selain itu, pada bulan ini kita diwajibkan untuk berpuasa selama kurang lebih 30 hari. Puasa ini hanya terjadi 1 kali pada setiap tahunnya. Puasa Ramadhan adalah menahan diri dari makan dan minum dan segala hal yang membatalkan puasa, puasa Ramadhan mengajarkan kesabaran dan disiplin, Ramadhan juga merupakan waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan keluarga, teman-teman, serta meningkatkan kepedulian terhadap sesama melalui amal dan ibadah.
Namun setelah beranjak dewasa bulan Ramadhan sangatlah berbeda, apalagi ketika sudah menjadi seorang mahasiswa. Kita dihadapkan oleh kehidupan yang sangat melelahkan, terlebih lagi sebagai seorang mahasiswa yang merantau jauh di kota orang. Selain jauh dari keluarga, jauh juga dari teman-teman yang kita kenali.
Namun Ketika kita mengingat masa kecil di kampung halaman saat bulan Ramadhan, membuat kita ingin menjalani semua kegiatan di kampung halaman. Tetapi itu tidaklah mungkin terjadi lagi, apalagi Ketika kita sudah menjadi seorang mahasiswa. Saat ini yang bisa kita lakukan hanyalah mengingat kenangan tersebut, ketika kita masih kecil, kita pasti sering melakukan kegiatan-kegiatan di bulan Ramadhan. Tak lain bukan kita melakukan buka puasa bersama di masjid, sebelum berbuka puasa biasanya sering dilakukan mengaji sore bersama, sembari menunggu waktu magrib tiba. Pada saat itu banyak menciptakan momen kebersamaan dan kenangan yang indah yang akan terus memebekas sepanjang hidup dan tidak mungkin bisa terulang Kembali.Â
Pengalaman pribadi saya di masa lampau Ketika saya masih duduk di bangku SD, saya dan teman-teman sekolah sering mendapatkan buku harian Ramadhan, buku tersebut mancakup semua aktivitas kita padas aat bulan ramdahan, seperti sholat, tadarus, kuliah subuh, dan masih banyak lagi. Pada waktu itu, saya sering meminta tanda tangan kepada seseorang yang mengimami kita saat sholat untuk memberi tanda tangan pada buku tersebut, sebagai bukti saya telah melakukan sholat berjamaah bersama, tak hanya itu ketika kita melakukan sholat dhuha pun, kita harus memberi tanda tangan pada buku tersebut, saya dan teman-teman saya sering mengikuti kegiatan sholat subuh berjamaah di masjid dan dilanjutkan dengan kuliah subuh sampai dengan matahari terbit tiba, ketika kuliah subuh sudah selesai, biasannya kita selalu mengantri untuk mendapatkan tanda tangan pemateri yang mengisi acara tersebut. Meski waktu telah berlalu seiring bertambahnya usia, kenangan manis semua yang kita lakukan sewaktu kecil tetap menjadi bagian yang tak tergantikan bagi kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H