Mohon tunggu...
REFLEKSI DIRI
REFLEKSI DIRI Mohon Tunggu... Penulis - Renungkan dan Rasakan. Intisari kehidupan ada di dalamnya.

Tulisan apapun yang dimuat, adalah tulisan yang berlandaskan pengalaman, gagasan dan riset sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tegang, Rasanya Masih Tak Percaya

6 Januari 2021   12:17 Diperbarui: 6 Januari 2021   12:17 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Dokumen Pribadi

Virus ini memang mengganggu pikiranku selama ini. Aku selalu dirundung rasa takut setiap hari, saat ku keluar dari zona nyaman diriku, aku selalu takut akan bahaya yang mengintai ku setiap waktu.

Aku berusaha melakukan apa yang diperintahkan, menerapkan apa yang menjadi himbauan. Ku mencoba sebisaku menenangkan diri meski rasa takut seakan mencambuk hati.

Hari ini, aku mendapat kabar bahwa, obat rasa takut ku telah datang dan siap diluncurkan sepekan depan. Namun, layaknya malaikat, selalu saja ada iblis yang mencoba menghasut ku untuk tak menemuinya.

Beriringan dengan datang nya obat itu, beriringan pula kabar miring bersamaan dengannya. Aku cukup tegang melihat berita yang bertebaran dimana-mana. Bahwa obat ini masih belum sepenuhnya sempurna. Hingga membuat ku berpikir ulang saat menetapkan kepercayaan padanya.

Dalam sepekan ini obat itu akan diluncurkan, pemerintah telah menginstruksikan, semua akan mendapatkan nya, dan harus menemuinya. Aku rasanya masih tak percaya.

Apakah aku perlu atau tidak mendapatinya, sementara aku merasa diriku baik-baik saja. Aku selalu takut sesuatu yang sebelumnya tak pernah menimpaku, akan menemui ku jika ku coba obat itu.

Kekhawatiran selalu ada, apalagi seseorang yang ku anggap penting tak mau menemuinya. Membuat ku semakin bertanya-tanya, apakah aman jika diluncurkan sekarang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun