Virus ini memang mengganggu pikiranku selama ini. Aku selalu dirundung rasa takut setiap hari, saat ku keluar dari zona nyaman diriku, aku selalu takut akan bahaya yang mengintai ku setiap waktu.
Aku berusaha melakukan apa yang diperintahkan, menerapkan apa yang menjadi himbauan. Ku mencoba sebisaku menenangkan diri meski rasa takut seakan mencambuk hati.
Hari ini, aku mendapat kabar bahwa, obat rasa takut ku telah datang dan siap diluncurkan sepekan depan. Namun, layaknya malaikat, selalu saja ada iblis yang mencoba menghasut ku untuk tak menemuinya.
Beriringan dengan datang nya obat itu, beriringan pula kabar miring bersamaan dengannya. Aku cukup tegang melihat berita yang bertebaran dimana-mana. Bahwa obat ini masih belum sepenuhnya sempurna. Hingga membuat ku berpikir ulang saat menetapkan kepercayaan padanya.
Dalam sepekan ini obat itu akan diluncurkan, pemerintah telah menginstruksikan, semua akan mendapatkan nya, dan harus menemuinya. Aku rasanya masih tak percaya.
Apakah aku perlu atau tidak mendapatinya, sementara aku merasa diriku baik-baik saja. Aku selalu takut sesuatu yang sebelumnya tak pernah menimpaku, akan menemui ku jika ku coba obat itu.
Kekhawatiran selalu ada, apalagi seseorang yang ku anggap penting tak mau menemuinya. Membuat ku semakin bertanya-tanya, apakah aman jika diluncurkan sekarang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H