Mohon tunggu...
REFLEKSI DIRI
REFLEKSI DIRI Mohon Tunggu... Penulis - Renungkan dan Rasakan. Intisari kehidupan ada di dalamnya.

Tulisan apapun yang dimuat, adalah tulisan yang berlandaskan pengalaman, gagasan dan riset sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung, Lantunanmu Membuatku Termenung

5 Januari 2021   19:26 Diperbarui: 5 Januari 2021   19:32 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fajar memberi salam hangat kepadaku, kala awan tak mau bersahabat denganku. Kau berusaha memberi ku tanda, meski kabut menyelimuti hingga menjadikannya buta.

Saat kau terbit, terdapat senandung yang menbuatku terusik. Aku mencari sumber suara, dimana hatiku penasaran dengan siapa yang melantunkannya.

Aku berjalan menyusuri lorong rumahku, setiap pintu ku buka hanya ingin tau. Setiap ruangan ku beri terang, hanya untuk melihat lebih lapang.

Aku tertegun kala mendapati, orang yang paling dekat dengan ku sedang duduk menepi. Ibu membaca al qur'an di tengah ruangan dalam rumahku.

Setiap kata dan bacaan yang keluar dari mulutnya, terasa seperti lantunan penenang bagi jiwaku yang hampa. 

Aku tak pernah setakjub ini pada seseorang, dia benar-benar membuatku tenang. Lantunan demi lantunan ia bacakan, menbuat jiwaku kembali memiliki ruang.

Aku seketika termenung, tertegun berdiri dibelakang nya yang sedang berlantun. Hingga dia berhenti membaca itu, aku tak sadar sinar fajar telah masuk ke dalam celah rumahku.

Ibu ku berbalik dan tersenyum kepadaku, nenatap diriku dengan penuh ketenangan. Memberiku rasa damai dan aman dalam perlindungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun