Mohon tunggu...
REFLEKSI DIRI
REFLEKSI DIRI Mohon Tunggu... Penulis - Renungkan dan Rasakan. Intisari kehidupan ada di dalamnya.

Tulisan apapun yang dimuat, adalah tulisan yang berlandaskan pengalaman, gagasan dan riset sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jarak, Kini Benar-benar Berjarak

25 Desember 2020   12:17 Diperbarui: 25 Desember 2020   12:27 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Dokumen Pribadi

Aku memang tak pernah bisa memahami jalan pikiranmu, aku selalu mencoba menebak segala isi hatimu. Namun sekali lagi, aku gagal menyimpulkan apa yang sedang kau rasakan. Meski demikian, kau selalu menutup-nutupi bagaimana perasaan mu hari ini. Dan itu, sudah sering sekali terjadi.

Hari ini, sekali lagi, aku mengikuti apa maumu. Kau bahkan menginginkan satu hal yang sangat aku benci. Meminta hubungan kita diberi jarak dan menjadi seperti awal kita bertemu. Sakit sekali saat aku mendengar kau mengatakannya kepadaku.

Aku mencoba dan melatih diri untuk ikhlas, merelakan dirimu, menurunkan egoku demi kenyamanan mu. Meski ku tau, tak mudah berjalan dengan kemauan orang lain sebagai alasan. Mengesampingkan ego diri demi sesuatu hal yang menurutmu menyenangkan hati.

Sekali lagi, aku mencoba beradaptasi dengan perasaan ini. Mencoba berdamai dengan semua yang terjadi. Jarak yang kau ciptakan, membuat kira tak bisa leluasa berhubungan.

Kau tau sekali, bahwa jarak ini akan mempersulit mu untuk menghubungi ku. Atau jika sekedar bertanya kabarku, itu akan menjadi hal yang sulit dilakukan. Bahkan jika kau mampu melakukannya, aku butuh segala kekuatan untuk membalas pertanyaan kabar darimu. Atau sekedar menjawab baik-baik saja.

Aku tau, semua tak kan baik-baik saja setelah ini. Biarkan jarak ini memaksa kita untuk terbiasa sendiri. Terbiasa merasakan rindu yang tak kan pernah terobati, terbiasa menjadi seperti kita saat tak mengenal satu sama lain. Terbiasa melakukan semua hal yang ada dengan alasan diri sendiri, bukan orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun