Mama..... Mengapa engkau tak mengerti keinginanKu mengapa engkau tak pahammi kebahagianKu Mengapa engkau menutup mataMu untuk kisahKU Mengapa tidak ada keadilan yang ku dapatkan untuk cintaku Mama.... Taukah Engkau disini aku tersiksa oleh karna asmara cintaku Taukah Engkau disini aku merindukan sosok"a yang menyayangiku Taukah Engkau disini aku selalu menunggu engkau melembutkan hati untukku Taukah Engkau disini aku menanti keajaiban untuk cintakuMama.... aku bagaikan penari meliuk menari tanpa hendak berhenti tarianku tarian cinta sang bidadari yang menggikat dua hati aku terbang dari satu pucuk bunga ke pucuk bunga yang lain saat sayap ku berkilau, kutarikan nyanyian jiwaku aku menyanyi dalam sunyi, berkejaran dengan sang waktu Mama.... Awalnya aku bagaikan kupu-kupu..… Tak tahu harus kemana aku akan terbang… sampai saatnya kutemukan satu hati yang Nyaman… hati yang mampu membendung segala keinginanku... hati yang mampu mengobati setiap luka'ku... Mama......biarkan aku bahagia bersamanya... Karna dialah KebahagianKu saat ini.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Cerpen Selengkapnya