Mohon tunggu...
Reno Satrio Budiono
Reno Satrio Budiono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Bahas Bola & Fans Emyu Sejati

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kegagalan Klub Sepak Bola Bordeaux

24 Oktober 2024   14:43 Diperbarui: 24 Oktober 2024   14:49 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada tanggal 25 Juli 2024, dunia sepak bola mengalami tragedi tak terduga dengan bangkrutnya klub legendaris FC Girondins de Bordeaux. Klub yang didirikan pada tahun 1881, yang pernahmenjadi simbol kesuksesan dan kehebatan di lapangan sepak bola Prancis, kini terpaksa mengakhiri karir profesionalnya dan mengikuti kompetisi amatir.

Bordeaux sendiri mempunyai sejarah yang hebat. Mereka memenangkan enam gelar juara Prancis, terutama pada musim 1949-1950, 1983-1984, 1984-1985, 1986-1987, 1998-1999, dan 20082009. 

Selain itu, mereka juga telah meraih Coupe de France dengan empat gelar, Coupe de la Ligue dengan tiga gelar, dan Super Coupe de France tiga kali. Prestasi mereka tidak hanya sebatas di kompetisi domestik, mereka berhasil mencapai babak perempat final Liga Champions UEFA pada musim 2009-10.

Sayangnya, kesuksesan besar Bordeaux tidak selalu tercermin dari kondisi finansialnya. Klub membutuhkan 40 juta euro untuk menyeimbangkan anggaran mereka, namun upaya mereka gagal. 

Pandemi COVID19 tahun 2021 juga memperburuk kondisi keuangan klub. Alhasil, mereka terdegradasi ke Ligue 2 pada 2022, kompetisi sepak bola Prancis level kedua. Upaya untuk kembali ke Ligue 1 juga gagal dan utang yang semakin besar membuat kebangkrutan semakin dekat.

 Pendekatan kolektif Bordeaux dimulai dengan pengajuan kebangkrutan di pengadilan niaga Bordeaux pada 23 Juli 2024. Langkah ini diambil untuk memulai restrukturisasi yang diperlukan, namun mengakibatkan klub kehilangan status profesionalnya. 

Menyusul keputusan National Department of Management Control (DNCG) yang mengumumkan sanksi degradasi ke National 1 (kategori ketiga), Bordeaux akan mencabut status profesionalnya yang telah disandangnya sejak 1937.

Konsekuensi dari keputusan ini sangat serius. Status profesional Bordeaux otomatis mencabut kontrak seluruh pemain dan pelatih. Mereka diperbolehkan bergabung dengan klub lain dengan status bebas transfer. Akademi terkenal Bordeaux, yang telah melahirkan aktor internasional seperti Aurlien Tchouameni dan Jules Kound, juga akan ditutup. Zinedine Zidane, salah satu legenda Bordeaux, mengungkapkan dukungannya kepada para penggemarnya dengan optimisme untuk masa depan yang lebih baik.

Reaksi masyarakat terhadap tragedi ini beragam. Pierre Hurmic, walikota Bordeaux, mengkritik manajemen Grard Lopez karena ketidakmampuannya mengelola klub. "Ini menegaskan manajemen risiko yang membawa kami dari level elit Ligue 1 ke level amatir," yakinnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun