Mohon tunggu...
Reno Puti Bulan
Reno Puti Bulan Mohon Tunggu... -

Hari ini adalah sejarah di esok hari. Abadikanlah...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mencari untuk Bahagia

10 Desember 2010   15:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:50 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12919928101461820329

[caption id="attachment_77405" align="alignleft" width="240" caption="sumber: www.pollsb.com/polls/yogi"][/caption] Hari ini adik sepupu saya yang baru berumur 15 bulan datang ke rumah dengan wajah sedih. Sudah semalaman dia mencari boneka Winnie the Pooh yang biasa menemaninya tidur sampai-sampai sulit memejamkan mata. Ternyata kemarin dia meninggalkan boneka itu di kamar saya. Seketika wajah sedihnya itu mendadak sumringah ketika melihat boneka itu tergeletak di atas tempat tidur saya. Senangnya... karena akhirnya dia berhasil menemukan "Apa yang Dicari". Ngomong-ngomong soal mencari saya jadi ingat salah satu episode Upin Ipin yang mendadak menjadi Duo Detektif ketika mencari ayamnya Atuk yang hilang--Rambo. Sebenarnya sederhana, Ayam itu lari dari rumah Atuk karena sedang jatuh cinta dengan ayam kampung sebelah. Setelah bertanya ke sana ke sini Upin Ipin pun berhasil menemukan. Mereka berdua pun senang karena "apa yang dicari" sudah BERHASIL ditemukan. Sementara Atuk sang pemilik ayam tak kalah bahagianya. Alangkah bahagianya jika kita berhasil menemukan apa yang selama ini kita cari. Tidak hanya seorang anak kecil yang bahagia setelah berhasil mendapatkan boneka yang mereka cari atau Upin Ipin yang berhasil menemukan Si Rambo, bahkan orang-orang dewasa juga bisa merasakan kebahagiaan setelah berhasil menemukan sesuatu. Anda pun tentu pernah merasakan rasa bahagia itu( terlepas anda sadar atau tidak...) Namun, kebahagiaan-setelah-berhasil-menemukan-sesuatu itu tentu tidak akan anda rasakan jika anda tidak pernah merasa mencari sesuatu. Adik sepupu saya tentu tidak akan merasakan bahagianya sebuah keberhasilan-menemukan jika dia tidak pernah mencari boneka itu. Upin Ipin pun tidak akan merasakan bahagianya keberhasilan-menemukan jika mereka tidak pernah menjadikan Si Rambo sebagai target pencarian. Begitu juga Anda tidak akan pernah merasakan kebahagiaan seperti yang dirasakan adik sepupu saya ataupun Upin Ipin jika seumur-umur Anda tidak pernah mencari sesuatu. Pencarian itu sebenarnya tidak harus sesuatu yang ribet. Sesuatu-yang-dicari itu bisa berupa boneka, ayam peliharaan, ilmu pengetahuan, passion, pasangan hidup, atau bahkan Tuhan dan agama. Seorang career-coach--Rene Suhardono--melalui bukunya selalu menyuruh pembaca untuk mencari passion-nya terlebih dulu untuk bisa menggapai keberhasilan dalam karirnya. Seorang penyanyi terkenal Cat Stevens harus "mencari" Tuhan terlebih dulu sebelum akhirnya merasa “The moment I became a Muslim, I found peace.”(lihat http://www.yusufislam.com/biography/) Anda pun bisa merasakan kebahagian seperti itu jika anda punya sebuah target pencarian (Dan sebenarnya saya sedang mencoba memikirkan target saya sendiri saat ini...). Karena dengan mencari kita tidak hanya menjalani hidup sebagai sebuah rutinitas yang rasanya gitu-gitu aja hingga membuat hidup ini terasa "hambar". Dengan mencari insyaAllah kita akan bahagia (setidaknya derajat kebahagiaannya sedikit lebih tinggi daripada orang yang tidak pernah mencari... hehehe) karena sudah merasakan susah dan sedih ketika sedang berada dalam proses mencari.Dengan mencari kita akan lebih menghargai segala sesuatu yang sudah berhasil kita temukan/dapatkan sekarang karena sadar bahwa mencari bukanlah proses yang mudah. Jadi, Selamat Mencari... untuk Bahagia :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun