[caption caption=""][/caption]
Apa ada klub yang kalau mau jadi anggotanya harus meninggal dulu baru bisa bergabung? Memang benar ada sekelompok seniman yang "tergabung" ke dalam perkumpulan ini, tapi bukan berarti mereka yang menginginkannya. Untuk bergabung, syarat utamanya hanya dua: kamu seniman dan kamu meninggal di umur 27.
Sabtu sore di kota London, musim panas. Bagi warga London, suhu udara di bulan Juli adalah yang terpanas, bisa mencapai 23 derajat celcius. Di udara panas seperti ini, mereka memilih untuk keluar rumah dan menghabiskan waktu dengan jalan-jalan sore di taman. Tapi ada satu gadis muda yang tidak ikut keluar rumah hari itu.
Ia penyanyi, penyabet lima penghargaan Grammy, suaranya bergaung sampai ke radio-radio di Jakarta, dan ia meninggal hari itu. Amy Jade Winehouse menguasai berbagai aliran musik, namun karya-karya komersilnya lebih dominan berada di ranah soul. Meski begitu, Amy juga dikenal karena punya masalah dengan narkoba. Amy meninggal di usia 27 tahun karena keracunan alkohol. Ia ditemukan meninggal pada 23 Juli 2011 di apartemennya di kawasan Camden Square, London.
Kabar meninggalnya Amy menjadi viral lewat situs berita online. Situs berita asing seperti CNN.com dan theGuardian.com turut memberitakan peristiwa itu dan menjabarkan prestasi-prestasi yang pernah diraih Amy. Radio-radio di Jakarta tidak henti-hentinya memutar "Rehab", lagu yang menceritakan kisah hidupnya dengan narkoba dan panti rehabilitasi.
Teman-teman dan rekan-rekan sejawat Amy tidak henti-hentinya menyampaikan belasungkawa yang terekam media. "Saya bahkan tidak bisa bernapas, saya menangis sangat keras karena kehilangan seorang teman terbaik saya. Saya sayang kamu, Amy, dan tidak akan melupakan kamu!" ungkap Kelly Osborne, seorang selebriti dan penyanyi. Produser musik, Mark Ronson juga mengungkapkan kehilangannya. "Dia adalah belahan jiwa saya dalam bermusik dan seperti saudari saya sendiri. Hari ini adalah hari paling sedih bagi saya."
Meninggalnya seniman muda seperti Amy bukanlah yang pertama kali terjadi. Sudah banyak seniman lain yang sama-sama berbakat dan sama-sama mati muda. Bahkan sudah ada tujuh orang seniman muda yang sama-sama meninggal di usia 27 tahun. Mayoritas memang musisi, tapi ada juga seorang pelukis.
Karena kesamaan profesi, bakat dan prestasi, perilaku semasa hidup, serta usia mereka saat meninggal, penikmat dan pemerhati musik "menggabungkan" mereka ke dalam suatu kelompok. Mereka berada dalam sebuah kategori, tergabung dalam sebuah klub. Budaya pop mengenal sekumpulan seniman ini sebagai The 27 Club, atau Klub 27. Amy, sudah tentu, adalah anggota termuda.
Klub 27 adalah seniman-seniman punya kesamaan, yaitu tewas secara tragis di usia 27 tahun. Rekam jejak mereka masing-masing menunjukkan bakat dan prestasi yang telah diraih. Namun hidup mereka yang singkat juga membawa dampak tersendiri. Dan kebanyakan seniman yang tergabung memiliki gaya hidup suka berpesta pora, gemar menenggak alkohol, serta kecanduan narkoba.
Istilah Klub 27 menjadi perhatian publik saat Kurt Cobain, pentolan grup band Nirvana, mati bunuh diri pada 5 April 1994. Saat itu usianya 27 tahun. "Saya sudah bilang supaya dia tidak bergabung dengan klub bodoh itu," ungkap Wendy Cobain, ibu dari Kurt, mengomentari kematian anaknya. Kata-kata Wendy dikutip oleh Associated Press, yang kemudian tersebar ke seluruh dunia. Dari sana lah asal mulanya jargon Klub 27.
Musisi yang tergabung ke dalam Klub 27 antara lain Robert Johnson yang meninggal tahun 1938, Brian Jones meninggal tahun 1969, Janis Joplin meninggal tahun 1970, Jimi Hendrix meninggal tahun 1970, Jim Morrison meninggal tahun 1971, Kurt Cobain meninggal tahun 1994, dan Amy Winehouse meninggal tahun 2011. Sementara itu, pelukis yang tergabung di Klub 27 adalah Jean-Michel Basquiat yang meninggal tahun 1988.