Mohon tunggu...
Reno Herianto
Reno Herianto Mohon Tunggu... -

ketika hidup semakin tak jelas terasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Apakah Aku Gay?

23 Agustus 2011   07:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:32 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah pertanyaan tertuju padaku di facebook, “Apakah Rendy Gay?”.

Hatiku remuk jantungku berdegup kencang membaca kalimat tersebut. Sulit aku menjawabnya. Mengakui keadaan yang sebenarnya atau berkelit dengan beribu alasan, aku binggung.

Ini hanya sebuah pertanyaan iseng dan bodoh, mungkin sebuah gurauan dari seorang teman. Tak ada yang mewajibkanku untuk menjawabnya. Ini facebook, sebuah jejaring sosial. Semua bebas berkata dan berbicara, ini situs hiburan pelepas lelah. Pelepas penat dari deru dunia nyata. Kadang dunia maya memang lebih indah dan nyaman untuk ditinggali. Di sana fantasi melambung tinggi tanpa batasan bahkan semua bebas menjadi apa yang diinginkan. Namun aku membayangkan pertanyaan ini terlontar di kehidupan nyata? Sungguh pasti sulit aku menjawabnya.

Ini bukan negara barat yang lebih terbuka. Aku berdiam di belahan bumi timur yang sarat dengan adat istiadat. Budaya masyarakat dan agama pasti menentang apa yang kulakukan. Terbesit dalam imajinasiku, andai aku lahir di Belanda pasti sekarang aku bebas berpacaran dengan lelaki yang kusuka. Ah..khayalan ini hanya menjauhkan dari rasa syukur.

Bapak dan ibu pasti sangat terpukul bila tahu anak lelakinya menjadi pecinta sejenis. Harapan penerus keturunan yang diserahkan padaku lenyap sudah dari benak mereka. Yang tertinggal pastilah rasa kecewa dan rasa bersalah...”dosa apa kami Tuhan, anak kami Gay..?”

Aku tak ingin ini terjadi. Ada kalanya berbohong untuk kebaikan itu diperbolehkan. Faktanya ini memiliki dua arti. Pertama aku menyangkal karena tak ingin keadaan sebenarnya diketahui yang kedua ini adalah doa, semoga keadaan itulah yang terjadi. Sebuah keadaan di mana aku bukan gay, lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun