Mohon tunggu...
Renny Verawati
Renny Verawati Mohon Tunggu... -

i love being me

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Promag dan Cita-Citaku

27 Juli 2011   11:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:20 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13117619931015347897

Aku adalah Renny Verawati, dara kelahiran 11 Febuari 1989 ini mencoba mengungkapkan apa yang aku alami semenjak aku mengenal "Promag". Tepat tanggal 23 Juli 2011, sabtu kemarin aku di wisuda di Audiotorium Harun Nasution. Mulai dari doa, usaha dan harapan-harapan segalanya perjuangan untuk meraih apa yang aku cita-citakan. Bulan kemarin aku sidang, tidak ada kendala apapun yang aku rasakan. tapi jauh sebelum itu, aku mengalami rasa sakit disekitar lambung, rasa yang mungkin orang-orang sering meyebutnya itu dengan penyakit "maag". Sadar atas keterbatasanku yang kurang me-manage waktu untuk mengatur pola makan dan waktu istirahat karena ambisiku sangat besar untuk menyelesaikan skripsi yang aku buat demi meraih gelar sarjana stara satu bulan juli ini. Dari situlah aku mengenal "maag". Gaya hidupku mulai terasa terganggu karenanya, setiap malam aku merasa sakit disekitar lambung disertai mual. rasa sakit yang tak terkira sungguh membuatku tidak nyaman untuk melakukan aktifitas apapun kecuali hanya berbaring dan menahan rasa sakit yang tak terkira. Pada akhirnya mama menyarankan aku untuk mengkomsumsi promag sebelum aku makan. Alhamdulillah, dalam jangka waktu 3 hari rasa sakit di lambungku berangsur menghilang. Mama memang pandai, memberikanku segala hal yang terbaik. Mamaku benar, promag tidak hanya mengobati tetapi juga mencegah karena mengandung Komposisi Hydrotalcite, Magnesium Hidroksida, dan Simethicone yang prosesnya sangat cepat mengobati rasa sakit di lambung dan mulai dari situ aku kembali mengatur pola makanku yang berantakan menjadi lebih teratur. Subhanallah dalam waktu yang sesingkat itu aku bisa meraih gelar kesarjanaanku dengan yudisium "Kumlaude". Promag mengajariku untuk belajar melindungi kesehatan diri sendiri. Insya Allah Promag juga menemaniku setiap sahur di bulan puasa ini. Terima kasih Promag yang telah membantu aku mewujudkan cita-citaku. Karya terbaik ini tak mungkin bisa aku persembahkan kepada kedua orang tuaku tanpa bantuan "Promag".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun