Mohon tunggu...
Dr. Renny Bengu
Dr. Renny Bengu Mohon Tunggu... Penulis - Dosen, Guru, Penulis, Editor, Peneliti dan Pengarang

Memasuki ide hingga menjadi tenunan kata, kalimat dan paragraf menjadi masakan lezat bergizi...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Renungan : Mengikutsertakan Tuhan Dalam Perahu Kehidupan: Damai di Tengah Badai

29 November 2024   07:54 Diperbarui: 29 November 2024   07:54 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/Renny Tade Bengu

Mengikutsertakan Tuhan dalam Perahu Kehidupan: Damai di Tengah Badai

Haleluya! Shalom semuanya!

Badai kehidupan sering kali menguji iman kita, tetapi kehadiran Tuhan Yesus membawa pengharapan yang tidak tergoyahkan. Kisah dalam Matius 14:22-33 mengingatkan kita bagaimana Yesus hadir di tengah badai. Ketika para murid berada dalam ketakutan akibat gelombang laut yang mengamuk, Tuhan Yesus mendekati mereka sambil berkata, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Matius 14:27). Kehadiran-Nya bukan hanya menenangkan hati para murid, tetapi juga membuat badai reda saat Dia masuk ke dalam perahu mereka (Matius 14:32).

Kisah ini menunjukkan bahwa badai kehidupan, sebesar apa pun, tidak membatasi pertolongan dan pemeliharaan Tuhan. Dalam kehidupan kita sehari-hari, badai itu bisa berupa kesulitan ekonomi, tekanan studi, atau tantangan dalam relasi. Namun, Tuhan menjamin bahwa mereka yang mengutamakan-Nya akan menerima berkat melimpah, bahkan di saat-saat paling sulit. Seperti yang tertulis dalam Mazmur 127:2, "Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan beristirahat sesudah larut malam untuk mencari nafkah dari jerih payah, sebab pada yang dicintai-Nya, TUHAN memberi pada waktu tidur."

Dokpri/Renny Tade Bengu
Dokpri/Renny Tade Bengu

1. Mengutamakan Tuhan dalam Hidup

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mencari perkara-perkara surgawi. Matius 6:33 menegaskan, "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Fokus hidup yang berpusat pada Tuhan tidak hanya membebaskan kita dari kekhawatiran, tetapi juga memperkuat iman di tengah kesibukan dunia. Kolose 3:1-2 mengingatkan, "Pikirkanlah hal-hal di atas, bukan yang di bumi."

Ketika kita mengikutsertakan Tuhan dalam perahu kehidupan kita, Dia akan memimpin kita melalui setiap badai. Sama seperti para murid yang mengalami ketenangan saat Yesus bersama mereka, kita pun akan merasakan damai sejahtera yang melampaui pengertian ketika Tuhan menjadi pusat kehidupan kita.

2. Berbuah dalam Kehidupan Sehari-Hari

Pencarian kepada Tuhan akan menghasilkan hidup yang penuh dengan berkat. Mazmur 34:11 menyatakan, "Orang yang mencari Tuhan tidak akan kekurangan sesuatu pun yang baik." Kehidupan yang diarahkan kepada Tuhan memampukan kita untuk menjadi saksi iman yang nyata, baik di tengah keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun