Mohon tunggu...
Dr. Renny Bengu
Dr. Renny Bengu Mohon Tunggu... Penulis - Dosen, Guru, Penulis, Editor, Peneliti dan Pengarang

Memasuki ide hingga menjadi tenunan kata, kalimat dan paragraf menjadi masakan lezat bergizi...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Kelana di Ujung Jalan

26 November 2023   22:32 Diperbarui: 26 November 2023   23:15 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi -- Malam Kelana di Ujung Jalan

 

Oleh: Dr. Renny Tade Bengu, S.Th., M.Pd

 

Tiga orang anak berkelana ke ujung jalan. Bahkan sampai ke kampung tetangga. Banyak anjing menyambut mereka dengan lolongan. Mereka bertiga tetap bercerita.

Cerita mereka tak terpotong walaupun lolongan-lolongan anjing terus terngiang dan tak menyurutkan niat mereka untuk sampai ke sana. Tujuan mereka ke kampung di ujung jalan.

Sepanjang perjalanan mereka menemui banyak anak-anak, orangtua, lansia, muda-mudi, dan bayi-bayi yang digendong sembari menetek susu ibunya dengan lahap.

Sekawanan burung berada di atas kepala dan beradu kecepatan dengan mereka. Sesekali mengejek dalam pekikan suaranya. Mereka menengok ke atas. Burung-burung itu semakin kencang bersuara, memamerkan suara emasnya. Gumpalan awan memayungi mereka sebagai alas kaki.

Alas kaki mereka dari bekas kresek dan kardus yang dibuang manusia-manusia. Tampak kotor. Bau seperti mayat bergelantungan sepanjang perjalanan.

Perjalanan terhenti tatkala mereka memungut buah-buahan sebagai pengganti nasi dan mengunyah. Jam melebur dalam tubuh mereka yang telah lelah sepanjang berkelana ke ujung jalan di kampung sebelah. Banyak pasang mata menjadi nanar di malam kelana itu. *** 

Surabaya, 26/11/2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun