Menembus Batas: Guru PAK Surabaya Mendapatkan Pelatihan Modul Ajar yang Membuka Pintu Inovasi Pendidikan!
Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) dan Budi Pekerti se-Kota Surabaya telah mengalami terobosan besar dalam bidang pendidikan. Melalui pelatihan pembuatan modul ajar yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya, para guru PAK telah diberikan kesempatan untuk memperluas wawasan mereka dan mengembangkan inovasi dalam proses pembelajaran.
Dalam workshop yang digelar di Ruang Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan Kota Surabaya, guru- guru PAK berkumpul untuk mempelajari teknik-teknik terbaru dalam pembuatan modul ajar.Â
Dengan bimbingan seorang fasilitator yang ahli, Istuningsih, M.Pd, para peserta diberikan panduan yang komprehensif dalam merancang modul ajar yang menarik dan efektif.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan, Tri Endang Kustianingsih, menjelaskan bahwa tujuan utama dari pelatihan ini adalah meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa dalam berpikir kritis dan pemecahan masalah.Â
"Modul ajar yang dirancang dalam workshop ini memiliki tujuan untuk memfasilitasi pemikiran kritis dan kreativitas siswa, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih aktif dan terlibat" tutur Tri Endang.
Para guru PAK yang hadir dalam pelatihan ini menunjukkan semangat dan antusiasme yang tinggi. Mereka menyadari pentingnya pengembangan diri dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Para peserta saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, sehingga menciptakan suasana kolaboratif yang inspiratif.
Melalui pelatihan ini, Dinas Pendidikan Kota Surabaya telah memberikan dorongan yang kuat bagi para guru PAK untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi mereka.Â
Guru-guru ini memiliki tekad yang kuat untuk menerapkan modul ajar yang inovatif dan menarik dalam setiap sesi pembelajaran.
Dalam pelaksanaan kurikulum merdeka di Surabaya, langkah ini menjadi salah satu upaya yang signifikan. Para guru PAK berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan siswa tumbuh dan berkembang secara optimal, dengan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan menggali potensi kreativitas mereka.