Ada satu momen spesial kami dengan Aki GS Astra yang masih terkenang hingga kini.Saat itu, sebagai pasangan baru, kami mengidamkan memiliki mobil sendiri.Sayangnya, kondisi finansial masih belum mendukung keinginan kami.Satu bulan menikah, saya positif mengandung.Keinginan memiliki mobil pun menjadi semakin menggebu.Bagaimana transportasi menuju ke rumah sakit saat saya hendak persalinan nanti?Itulah yang selalu dipikirkan oleh suami.Apalagi jarak rumah kami ke rumah sakit relatif jauh.Pun kekhawatiran akan hal di luar dugaan yang tidak memungkinkan menggunakan sepeda motor, seperti hujan, ketuban pecah, dan sebagainya.
Akhirnya bermodal tabungan yang ada, kami memutuskan untuk membeli mobil second.Meski bukan mobil baru, namun kondisi mesin masih prima dan body cukup oke. Hal ini tampak saat dilakukan test drive, mobil terasa nyaman dikendarai.Kami pun deal dengan penjual.
Di bulan pertama pemakaian, mobil masih oke, tanpa keluhan yang berarti.Bulan berikutnya, masalah mulai muncul.Mulanya, lampu sein yang redup.Pernah suatu malam, mobil kami nyaris ditabrak dari belakang, karena lampu sein tak menyala dengan maksimal. Aktivitas kerja suami yang padat saat itu, membuatnya belum sempat memeriksakan lampu sein.Apalagi, mobil itu pun tak begitu sering dipakai.Akibatnya, saat hendak dipakai baru ingat kalau lampu sein belum diperbaiki.Belum beres masalah lampu sein, giliran klakson yang bermasalah.Entah mengapa, bunyi klakson tak senyaring biasanya.Awalnya, kami tak ambil pusing soal yang satu ini.Namun, saat berada dalam kondisi macet, dimana banyak pengendara motor yang salib menyalib dengan sembrono, baru terasa pentingnya klakson.Dua masalah ini ternyata tak cukup membuat suami bersegera.Ia masih saja menunda memeriksakan mobil kami ke bengkel.
Satu momen yang akhirnya membuat suami sadar adalah saat mobil kami mogok di tengah perjalanan.Mobil mendadak tak mau di-starter.Saat itu, kami hendak pulang dari check-up kandungan di sebuah klinik yang ramai pasien.Karena hari sudah larut malam, akhirnya kami terpaksa meninggalkan mobil di parkiran klinik dan minta dijemput oleh adik ipar.
Tiga Masalah Satu Solusi
Awalnya, kami mengira akan mengeluarkan biaya cukup banyak untuk memperbaiki lampu sein, klakson, dan starter yang bermasalah.Namun ternyata saat dicek ke bengkel, sumber masalah dari ketiganyaadalah aki yang sudah soak.Solusinya, aki harus diganti baru.Si montir menawarkan dua opsi jenis aki yang berbeda harganya.Aki merek GS Astra dan aki merek lain.Harga aki GS Astra lebih mahal dibandingkan aki satunya.Ada rupa ada harga, begitu kata si montir.Sebenarnya, kami cukup tergiur dengan aki merek satunya yang relatif lebih murah.Namun, saat ingat kejadian mogok di jalan yang memalukan itu, kami pun berubah pikiran.Lebih baik mahal asal kualitasnya baik.Pilihan kami pun jatuh pada aki GS Astra.
Tak salah pilih, tiga masalah selesai dengan satu solusi saja.Setelah aki diganti, otomatis lampu sein menyala maksimal, klakson nyaring, dan starter jadi gampang.Berkendara pun jadi jauh lebih nyaman dan tidak khawatir mogok lagi.
Momen dengan aki GS Astra ini menjadi berkesan karena tak berapa hari berselang, kandungan saya berkontraksi, tanda hendak terjadi persalinan.Untung sudah ganti aki, ucap suami saat itu.Bayangkan, bila aki mobil belum diganti atau kami memilih aki murahan, bukan tidak mungkin mobil bisa kembali ngadat di tengah jalan, di saat momen sedarurat itu.
Untung pilih aki GS Astra, aki hebat buah hati pun selamat.
Baca juga :
http://www.aki.gs-astra.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H