Dia datang lagi.
Dia masuk lagi ke ruang pikir yang sempit ini.
Rupanya, belum cukup dalam dia disembunyikan kemarin.
Â
Bukan salah dia jika dia datang lagi.
Mungkin tanpa sadar, pikiran ini yang mengundangnya.
Mungkin tanpa sadar, pikiran ini yang berusaha mengenang bagaimana rasanya bersama dengan dia dulu.
Mungkin tanpa sadar, pikiran ini yang merindukan rasa sakitnya.
Â
Ini soal cinta? Benar.
Soal roman picisan? Jangan harap.
Ini tentang cinta masa lalu yang tak pernah bisa didapatkan.
Ia hanya mampir, tak berarti ia akan kembali, menetap, apalagi mewujud. Mustahil.
Â
Jika kata orang tak ada yang tak mungkin.
Dia pengecualian.
Dia tak akan pernah mewujud. Percayalah.
Â
Ia hilang? Tidak.
Bagaimana mungkin dia hilang jika dia tak pernah dimiliki?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H