Mohon tunggu...
Renno Suryokusumo
Renno Suryokusumo Mohon Tunggu... Jurnalis - Content Creator

Saya seorang jurnalis di Jawa Tengah yang telah menjelajahi dunia media selama beberapa tahun.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penyerbukan pada Tumbuhan: Proses, Jenis dan Faktor yang Mempengaruhi

15 November 2023   06:51 Diperbarui: 15 November 2023   07:11 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyerbukan pada tumbuhan adalah proses penting dalam keberhasilan reproduksi tanaman. Melalui penyerbukan, serbuk sari dari benang sari menempel pada kepala putik, yang merupakan alat reproduksi betina. Proses ini merupakan langkah awal dalam pembuahan, yang kemudian menghasilkan buah atau biji baru. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang penyerbukan pada tumbuhan, termasuk proses, jenis-jenis penyerbukan, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Pengertian Penyerbukan

Penyerbukan pada tumbuhan adalah proses bertemunya serbuk sari dengan kepala putik. Serbuk sari tersebut dihasilkan oleh benang sari, yang merupakan alat reproduksi jantan pada tumbuhan. Setelah penyerbukan terjadi, proses pembuahan akan berlangsung, menghasilkan buah atau biji baru. Penyerbukan adalah syarat penting untuk terjadinya perkembangbiakan secara generatif atau seksual pada tumbuhan.

Proses Penyerbukan dan Pembuahan

Proses penyerbukan pada tumbuhan melibatkan beberapa tahapan yang penting. Pertama, benang sari menghasilkan serbuk sari, yang terdiri dari butiran-butiran kecil yang mengandung inti vegetatif dan inti generatif. Serbuk sari tersebut kemudian menempel pada kepala putik melalui berbagai mekanisme penyerbukan, seperti angin, serangga, atau hewan lainnya.

Selanjutnya, serbuk sari yang telah menempel pada kepala putik membentuk buluh serbuk. Buluh serbuk ini akan berjalan melalui saluran putik menuju bakal biji. Di dalam bakal biji, terjadi proses pembuahan yang melibatkan peleburan sel telur dengan salah satu inti sperma dari buluh serbuk. Proses ini akan menghasilkan embrio dan endosperma, yang merupakan makanan cadangan bagi embrio.

Jenis-Jenis Penyerbukan

Penyerbukan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan perantara penyerbukan dan asal serbuk sari. Selain itu, terdapat juga jenis penyerbukan bastar. Mari kita bahas satu per satu.

Penyerbukan Berdasarkan Perantara Penyerbukan

Penyerbukan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan perantara penyerbukan, yaitu penyerbukan oleh angin (anemogami), penyerbukan oleh hewan (zoidiogami), dan penyerbukan oleh air (hidrogami).

  1. Penyerbukan oleh Angin (Anemogami)

Penyerbukan oleh angin terjadi ketika angin membawa serbuk sari dari satu bunga ke kepala putik bunga lainnya. Bunga yang mengalami penyerbukan oleh angin memiliki ciri-ciri tertentu, seperti mahkota bunga yang tidak berwarna, tidak memiliki kelenjar madu, serbuk sari yang banyak dan kering, serta kepala sari yang besar dan tangkai sari yang panjang. Contoh tumbuhan yang mengalami penyerbukan oleh angin adalah padi, jagung, dan rumput-rumputan.

  1. Penyerbukan oleh Hewan (Zoidiogami)

Penyerbukan oleh hewan terjadi ketika hewan, seperti serangga, burung, atau siput, membantu dalam proses penyerbukan. Hewan-hewan tersebut secara tidak sengaja membawa serbuk sari dari satu bunga ke kepala putik bunga lainnya. Bunga yang mengalami penyerbukan oleh hewan memiliki ciri-ciri seperti mahkota bunga yang berwarna cerah, berbau harum, memiliki kelenjar madu, serbuk sari yang berlendir, serta putik yang tersembunyi dan berlendir. Contoh tumbuhan yang mengalami penyerbukan oleh hewan adalah bunga mawar, jeruk, dan bunga vanili.

  1. Penyerbukan oleh Air (Hidrogami)

Penyerbukan oleh air terjadi pada tumbuhan yang bunganya terendam air. Proses penyerbukan ini biasanya terjadi pada tumbuhan air, seperti eceng gondok dan teratai. Air membawa serbuk sari dari satu bunga ke kepala putik bunga lainnya.

Penyerbukan Berdasarkan Asal Serbuk Sari

Penyerbukan pada tumbuhan juga dapat dibedakan berdasarkan asal serbuk sari, yaitu penyerbukan sendiri (autogami), penyerbukan tetangga (geitonogami), dan penyerbukan silang (alogami).

  1. Penyerbukan Sendiri (Autogami)

Penyerbukan sendiri terjadi ketika serbuk sari dari suatu bunga menempel pada kepala putik bunga itu sendiri. Tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri tidak akan menghasilkan keturunan yang bervariasi. Contoh tumbuhan yang melakukan penyerbukan sendiri adalah mangga, jambu, dan rambutan.

  1. Penyerbukan Tetangga (Geitonogami)

Penyerbukan tetangga terjadi ketika serbuk sari dari suatu bunga menempel pada kepala putik bunga lain yang berada di tanaman atau pohon yang sama. Penyerbukan ini masih terjadi dalam satu individu tanaman. Contoh tumbuhan yang mengalami penyerbukan tetangga adalah jagung, padi, dan kelapa sawit.

  1. Penyerbukan Silang (Alogami)

Penyerbukan silang terjadi ketika serbuk sari dari suatu bunga menempel pada kepala putik bunga lain yang berasal dari individu tanaman yang sejenis. Penyerbukan silang dapat menghasilkan variasi keturunan yang lebih besar. Contoh tumbuhan yang mengalami penyerbukan silang adalah bunga mawar merah dan bunga mawar putih.

Penyerbukan Bastar

Selain jenis-jenis penyerbukan di atas, terdapat juga penyerbukan bastar. Penyerbukan bastar terjadi ketika serbuk sari dari satu jenis tanaman jatuh ke kepala putik tanaman lain yang berbeda jenis. Penyerbukan ini bertujuan untuk menggabungkan sifat-sifat yang diinginkan dari dua jenis tanaman dalam satu tanaman baru. Contoh penyerbukan bastar adalah antara jambu batu merah dengan jambu batu putih, serta bunga lili kuning dengan bunga lili merah.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerbukan

Penyerbukan pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.

Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi penyerbukan antara lain adalah pemilihan tetua dan waktu tanaman berbunga.

Pemilihan tetua yang tepat dapat memberikan peluang dalam menghasilkan varietas tanaman yang unggul. Tetua yang digunakan bisa berupa varietas komersial unggulan, galur-galur elit pemuliaan, atau spesies introduksi tanaman. Selain itu, waktu tanaman berbunga juga mempengaruhi penyerbukan. Penyesuaian waktu berbunga, emaskulasi, dan penyerbukan yang tepat dapat meningkatkan peluang terjadinya penyerbukan yang berhasil.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi penyerbukan adalah perantara penyerbukan, seperti angin, serangga, burung, air, atau manusia. Penyerbukan oleh angin terjadi ketika serbuk sari dihembuskan oleh angin dari satu bunga ke bunga lainnya. Penyerbukan oleh serangga, seperti lebah, tawon, dan kupu-kupu, terjadi ketika serbuk sari menempel pada tubuh serangga dan kemudian ditransfer ke kepala putik bunga lain. Penyerbukan oleh burung terjadi ketika serbuk sari menempel pada tubuh burung dan ditransfer ke kepala putik bunga lain. Penyerbukan oleh air terjadi ketika serbuk sari diangkut oleh aliran air dan menempel pada kepala putik bunga lain. Terakhir, penyerbukan oleh manusia terjadi ketika manusia secara sengaja memindahkan serbuk sari dari satu bunga ke bunga lainnya.

Manfaat Penyerbukan pada Tumbuhan

Penyerbukan pada tumbuhan memiliki manfaat yang sangat penting. Melalui penyerbukan, terjadi proses pembuahan yang menghasilkan buah atau biji baru. Buah merupakan sumber makanan bagi manusia dan hewan, serta membantu dalam penyebaran biji. Selain itu, penyerbukan juga berperan dalam menjaga keanekaragaman hayati, karena memungkinkan terjadinya variasi genetik dalam populasi tumbuhan. Dengan adanya variasi genetik, tumbuhan menjadi lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan dan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan hidup.

Gangguan Penyerbukan pada Tumbuhan

Penyerbukan pada tumbuhan dapat terganggu oleh berbagai faktor, seperti perubahan habitat, penggunaan pestisida berlebihan, perubahan iklim, dan penurunan populasi serangga penyerbuk. Gangguan penyerbukan dapat mengakibatkan penurunan produktivitas tanaman, penurunan kualitas biji atau buah, dan bahkan kepunahan tanaman.

Pentingnya Penyerbukan pada Ekosistem

Penyerbukan pada tumbuhan tidak hanya penting bagi keberhasilan reproduksi tanaman, tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem. Penyerbukan merupakan salah satu proses penting dalam rantai makanan, karena tanaman merupakan sumber makanan bagi hewan herbivora. Tanaman yang menghasilkan buah juga memberikan makanan bagi hewan pemakan buah. Selain itu, penyerbukan juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan menjaga keanekaragaman hayati.

Relevansi Penyerbukan dengan Pertanian dan Pemuliaan Tanaman

Penyerbukan memiliki relevansi yang besar dengan pertanian dan pemuliaan tanaman. Dalam pertanian, penyerbukan yang berhasil penting dalam meningkatkan produktivitas tanaman, baik dalam jumlah maupun kualitas hasil panen. Beberapa tanaman pertanian, seperti buah-buahan dan sayuran, sangat bergantung pada penyerbukan oleh serangga atau hewan lainnya. Oleh karena itu, pelestarian serangga penyerbuk menjadi sangat penting dalam pertanian.

Dalam pemuliaan tanaman, penyerbukan silang digunakan untuk menghasilkan tanaman baru dengan sifat-sifat yang diinginkan. Pemuliaan tanaman melibatkan penyerbukan silang antara tetua yang memiliki sifat-sifat unggul. Penyerbukan silang ini dapat meningkatkan keragaman genetik dan menghasilkan varietas tanaman yang lebih adaptif dan unggul.

Peran Manusia dalam Penyerbukan

Manusia juga memiliki peran penting dalam penyerbukan pada tumbuhan. Manusia dapat membantu dalam penyerbukan tanaman, terutama pada tanaman yang membutuhkan bantuan dalam penyerbukan, seperti tanaman vanili. Dalam budidaya vanili, manusia secara manual memindahkan serbuk sari dari bunga jantan ke kepala putik bunga betina untuk meningkatkan peluang terjadinya penyerbukan.

Selain itu, manusia juga dapat berperan dalam pelestarian serangga penyerbuk dan habitatnya. Dengan menjaga keberadaan serangga penyerbuk dan lingkungan yang sesuai bagi mereka, manusia dapat memastikan kelangsungan penyerbukan pada tumbuhan.

Upaya Pelestarian Penyerbukan pada Tumbuhan

Pelestarian penyerbukan pada tumbuhan menjadi sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan pertanian. Beberapa upaya pelestarian penyerbukan yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Melestarikan habitat serangga penyerbuk, seperti menjaga keberadaan tanaman liar dan merawat kebun bunga yang menarik bagi serangga penyerbuk.
  2. Mengurangi penggunaan pestisida berlebihan yang dapat membahayakan serangga penyerbuk.
  3. Menanam tanaman penghasil nektar dan serbuk sari yang menarik bagi serangga penyerbuk.
  4. Membuat sarang buatan dan tempat bertelur untuk serangga penyerbuk.
  5. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian serangga penyerbuk dan penyerbukan pada tumbuhan.

Kesimpulan

Penyerbukan pada tumbuhan adalah proses penting dalam keberhasilan reproduksi tanaman. Melalui penyerbukan, serbuk sari dari benang sari menempel pada kepala putik, yang kemudian menghasilkan buah atau biji baru. Terdapat beberapa jenis penyerbukan, seperti penyerbukan oleh angin, hewan, air, dan manusia. Faktor-faktor seperti pemilihan tetua dan perantara penyerbukan juga mempengaruhi proses penyerbukan. Pelestarian penyerbukan pada tumbuhan penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan pertanian. Oleh karena itu, peran manusia dalam menjaga dan melestarikan penyerbukan sangatlah penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun