Ratusan payung beraneka ragam dan warna menghiasi lapangan Taman Balekambang Solo, dalam acara Festival Payung Indonesia 2015. Dengan tema “Umbrella Reborn”, festival ini menyuguhkan kreasi kreasi payung diseluruh penjuru Indonesia hingga mancanegara. Festival ini dilaksanakan dari tanggal 11 September 2015 hingga 13 September 2015. Pengunjung festival ini tidak hanya dari warga Solo saja, tapi dari berbagai kota lain di Indonesia serta warga asing yang ingin melihat serta mengapresiasi kreasi payung kreasi yang unik dan menarik.
Di Festival Payung Indonesia 2015 ini mengadakan berbagai macam kegiatan yang menarik, salah satunya adalah pasar payung, pameran dan workshop payung, lomba melukis payung, lomba foto payung, pentas tari payung dan kegiatan produksi payung tradisional. Ada juga kegiatan fashion show payung dan Solo Dance Festival yang menarik begitu banyak perhatian pengunjung.
Ya, pasar payung menyediakan berbagai macam jenis payung unik hasil kerajinan para pengerajin diseluruh Indonesia, mulai dari Kabupaten Bau Bau, Palu, Riau, Padang, Bengkulu, Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Yogyakarta, Banyumas, Pekalongan, Bali, Solo, Klaten, dan Malang. Adapun kreasi payung dari luar Indonesia seperti Jepang, Cina dan Thailand yang ikut aktif meramaikan Festival Payung Indonesia 2015 ini. Selain membeli payung sebagai cinderamata, disini kita juga bisa belajar membuat payung tradisional ataupun mewarnai payung sesuai keinginan anda.
Hiburan lain seperti Fashion Show Payung dan Solo Dance Festival juga membuat para pengunjung terkesan. Ditampilkannya berbagai macam tarian daerah dan modern. Berbagai macam tarian yang ditampilkan berasal dari sebuah ide, yaitu payung. Maka, tema dari tarian dan fashion show itu sendiri adalah payung. Hasil kreasi tari ini diciptakan dari koreografer dari berbagai daerah, seperti Jogja, Bali, dan bahkan koreografer dari negeri matahari terbit, Jasmine Okubo, Jepang. Ketika pertunjukan tari dimulai, panggung pertunjukan sudah dipenuhi sesak oleh para pengunjung yang penasaran dengan kreasi tari payung. Dan pengunjung tampak begitu menikmati pertunjukannya.
Berbagai jenis ragam warna payung juga menjadi sebuah objek yang menarik untuk diabadikan momennya. Banyak sekali pengunjung yang tidak menyia nyiakan momen ini untuk berfoto bersama warna warna payung yang sangat indah. Di malam hari pula, payung warna warni ini tak kalah menarik, karena dimalam hari, payung payung warna warni ini dipadukan juga dengan lampu lampu yang membuat payung ini semakin indah dan menarik.
Begitu juga stand stand makanan yang tersedia disana membuat para pengunjung yang tengah merasakan lapar atau dahaga tidak kesusahan mencari makanan atau minuman. Harganya juga relative murah. Soal kebersihan, disini tersedia banyak tong tong sampah. Dan diharapkan pula untuk para pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya. “Ramai sekali, sangat menarik, tapi sayang, terkadang tempat sampah yang sudah penuh ini tidak segera dibereskan, sehingga banyak juga sampah yang berserakan disekitarnya” keterangan dari Ghea, salah satu pengunjung yang kami temui.
Kantung kantung parkir tersedia, sehingga memudahkan pengunjung untuk mengamankan kendaraannya. Cukup membayar parkir saja, kendaraan anda sudah aman.
Disini, kita diberi wawasan yang lebih luas dari hal sederhana yang seringkali dianggap sepele, yaitu payung. Payung juga memiliki daya tarik seni tersendiri setelah mengalami berbagai proses kreasi olahan manusia. Jadi tidak hanya memiliki nilai fungsi saja namun juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Jadi, jangan ragu lagi. Ayo kunjungi Festival Payung Indonesia 2015 di Solo!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H