Luna melompat-lompat berusaha menggapai biola nya yang tergantung di salah satu cabang sebuah pohon besar di halaman sekolahnya. Tapi biolanya tergantung terlalu tinggi. Dia tidak mampu menggapainya. Dan itu membuat Luna merasa kesal.
“Hei- lagi ngapain?” tiba-tiba terdengar teguran seseorang.
Luna menoleh. Beberapa meter dari tempatnya berdiri, dia melihat Ryu dan kawan-kawannya. Dengan sikap angkuh mereka. kini mereka terlihat sangat terhibur melihat Luna yang berusaha mati-matian mengambil biolanya.
Luna berusaha untuk tidak memperdulikan mereka. Dan berusaha melompat lebih tinggi lagi.
“kamu nggak pengen tau siapa yang udah gantungin biola jelek itu di sana?” Tanya Ryu.
Luna melompat lagi. Gagal!
“Hei- aku ngomong sama kamu!” Ryu mulai kesal.
“Ryu!” Luna melotot.
Ryu memicingkan matanya menatap Luna. “Denger, aku ini kakak kelas kamu. Kenapa selalu manggil namaku seenaknya?”
“Karena kamu lebih kekanakkan dari anak kelas satu!” ketus Luna.