Perjalanan Saya Menjadi Seorang Guru

Perkenalkan saya Reni Yuli Novia. Saya seorang guru. Saya mengajar di SDIT Darussalam 01 Batam. Salah satu sekolah terbaik yang ada di kota Batam. Saya bangga menjadi seorang guru. Dan saya bersyukur, saya ditakdirkan menjadi guru. 

Guru profesi yang sangat mulia, memiliki tugas sebagai pendidik dan pegajar sekaligus sebagai pembentuk kepribadian siswa, melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual dan cakap serta dapat melaksanakan tugas terhadap diri, keluarga, masyarakat dan negara. Dan diantara sekian banyak alasan yang membuat saya bersyukur menjadi seorang guru, menjadi seorang guru di SDIT lah yang paling saya syukuri.

Sedikit kilas balik perjalanan saya, bermula dari perantauan saya ke kota Batam. Setelah menamatkan pendidikan SMA, saya memutuskan merantau ke Batam, ikut kakak saya. Di Batam saya kuliah sambil bekerja. Saya kuliah di salah satu universitas yang ada di kota Batam. Saya mengambil jurusan ekonomi manajemen. Mengapa saya mengambil jurusan manajemen? Itu karena keinginan saya agar bisa bekerja di perusahan-perusahaan besar. 

Di kota Batam, bekerja sambil kuliah adalah hal yang lumrah. Itu juga yang saya lakukan. Pagi sampai sore hari saya bekerja, dan malam hari saya kuliah, melanjutkan pendidikan saya.

 Capek dan lelah, sudah pasti. Tapi sedikitpun saya tidak mengeluhkan hal tersebut. Bukan karena sok kuat atau pura-pura bijaksana, tapi itulah adanya. Saya menikmati semua yang saya lakukan. Bagaimana tidak, bekerja menjadi seorang karyawan juga hal yang positif. Saya bisa memiliki penghasilan sendiri. Dan hampir sebagian besar teman-teman saya juga melakukan hal yang sama.

Memasuki tahun ketiga masa kuliah, muncul keinginan dalam diri untuk menjadi seorang guru. Apakah karena faktor peluang kerja? Atau faktor ingin mengabdi dan keinginan mengambil peran dalam mencerdaskan anak bangsa? Saya juga kesulitan menjelaskan bagian mana yang membuat saya  berubah haluan ingin menjadi guru. 

Keinginan menjadi guru muncul karena berbagai hal. Lingkungan keluarga saya juga banyak yang berprofesi sebagai guru. Teman-teman pun banyak yang menjadi guru.

Apakah saya menjadi guru karena dipengaruhi mereka? Tentu tidak. Sebelumnya saya pernah bekerja di perusahaan biro perjalanan tour and travel. Dari sana saya berfikir, sampai kapan saya akan menjadi karyawan seperti ini? Bukan berarti pekerjaan saya sebelumnya tidak menyenangkan atau tidak menarik. Sejujurnya pekerjaan saya di tour and travel itu menyenangkan. Tetapi saya sering berfikir, saya seorang perempuan. Suatu saat saya akan menikah dan punya anak. Ketika sudah menikah nanti saya ingin tetap bekerja dan berkarya.

Singkat kata singkat cerita, setelah saya menyelesaikan kuliah , saya mengambil program Akta IV. Setelah saya mendapatkan sertifikat Akta IV, saya mengajar di sekolah tante saya. 

Selama mengajar di sana, banyak hal yang saya dapatkan. Keinginan mengabdi menjadi seorang guru semakin kuat. Berada di lingkungan sekolah sungguh hal yang luar biasa. Saya tidak hanya sekedar mentransfer ilmu, tapi saya juga menyerap banyak ilmu.