Berteman menjadi salah satu kebutuhan untuk setiap orangnya. Setiap individu merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Bagaimana pun juga setiap individu akan membutuhkan orang lain. Salah satunya ia membutuhkan teman dalam menjalani kehidupannya. Lalu mengapa bisa ada yang dinamakan dengan toxic friend?
Toxic friend sekarang sedang marak diperbincangkan terlebih pada suatu hubungan pertemanan. Banyak yang menginterpretasikan di zaman sekarang bermunculan teman - teman yang toxic dan tidak sehati dengan diri kita. Toxic friend dalam hal ini mengartikan sebagai orang yang membawa efek negatif pada kehidupan kita. Bahkan ia tidak memberikan kontribusi positif sedikitpun. Nah, mereka seolah menjadi racun dalam hidup kita yang mampu merenggut kebahagiaan. Toxic friend ini dapat tumbuh dan berkembang di sekitar kita tanpa atau dengan kita sadari.
- Memanfaatkan kita sebagai teman untuk kebutuhannya sendiri
- Selalu memunculkan drama
- Selalu mengkritik orang tapi dirinya sendiri tidak mau di kritik oranglain
- Suka Menggosipi dan menuduh orang lain
- Membuat kita merasa stress dan cape secara fisik
Dari hal hal yang bisa kita rasakan tersebut, menjadi sebuah tanda bahwa pertemanan yang dijalani sudah tidak sehat dan harus segara dihindari. Namun jangan khawatir, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghindari toxic friendship ini baik melalui penyampaian pesan verbal maupun nonverbal, diantaranya :
- Berani menolak atau katakan "TIDAK"
Secara verbal, jika kita berhadapan dengan toxic friend yang memiliki perilaku yang menurut kita tidak sesuai dengan apa yang seharusnya. Kita harus berani berkata "tidak" kepadanya dan tetap berpegang pada pendirian kita. Dengan menolaknya secara langsung, mereka akan menyadari bahwa kita tidak memiliki pemikiran yang sama dengannya.
- Berterus terang dengan berbicara langsung kepada mereka
Hal yang paling ampuh dan pasti, kita harus berterus terang kepada mereka kalau kita tidak menginginkan masuk kedalam circle toxic friendship tersebut. Dengan mengatakan "saya tidak suka dengan cara anda berperilaku di dalam pertemamanan ini" atau "Saya tidak bisa melanjutkan pertemanan ini karena anda membawa pengaruh yang cukup buruk bagi kehidupan saya." Kita dapat mengatakannya secara langsung namun tetap menggunakan kata -- kata yang sopan. Hal itu akan sedikit menyakiti mereka, namun kita akan terlepas dari circle tersebut.
- Membatasi diri
Secara non verbal, kita dapat melakukan pembatasan diri dengan mereka yang dianggap toxic. Melalui pembatasan diri inilah, secara tidak langsung akan memberikan pesan kepada mereka jika kita tidak nyaman berada dalam zona mereka.
- Ekspresi wajah dan gestur yang tidak nyaman
Misal dengan mengerutkan wajah, hal tersebut secara tidak langsung menandakan pemikiran yang kontra dengan pendapatnya. Gestur juga sangat mempengaruhi lho!!Â
Misal dengan kita mengurangi kontak mata kepada lawan bicara, menunjukan anda tidak fokus dengan topik pembicaraan tersebut. Tunjukan gestur dan ekspresi yang menandakan kita tidak betah dengan topik dan kehadiran mereka.
Melalui penyampaian pesan secara verbal maupun non-verbal diatas, setidaknya akan membantu kita terlepas dari mereka yang dianggap telah merugikan kita. Karena pada dasarnya dengan komunikasi baik verbal maupun non verbal akan membantu kita meminimalisir sebuah masalah.Â