Mohon tunggu...
Reni Tri Mardianti
Reni Tri Mardianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Reni Tri Mardianti

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tetap Sehat dengan Gowes Sepeda di Masa Pandemi

27 April 2021   11:52 Diperbarui: 27 April 2021   12:11 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di masa pandemi seperti saat ini, semua orang memiliki ketakutan sama akan tertular virus COVID-19 yang belum ada obatnya. Hal tersebut akhirnya memaksa semua orang untuk mengurung diri dirumah dengan harapan terjaga dan tak tertular virus corona. Meski dengan dirumah saja memberikan rasa aman dan terhindar dari penularan COVID-19, namun itu bukan berarti mereka baik-baik saja. Iya, memang memberikan rasa aman, namun ternyata jika terlalu lama di rumah hal itu juga menimbulkan rasa bosan, apalagi jika hal itu terjadi berbulan-bulan. Oleh karena itu, masyarakat di Indonesia mulai membuat berbagai trend baru selama masa pandemi. Beberapa trend seperti membuat vlog kegiatan dirumah, membuat konten instagram, youtube, atau tiktok menjadi berbagai pilihan yang dapat dilakukan. Sedangkan dari segi olahraga sendiri, trend yang sedang banyak digemari masyarakat Indonesia, khususnya para remaja adalah bersepeda.

Benar, trend sepeda saat ini sedang melanda seluruh kalangan masyarakat di berbagai kota di Indonesia. Trend ini menyerang seluruh kalangan usia mulai dari anak-anak, dewasa hingga lansia. Awal mula trend sepeda diperkirakan mulai terjadi bulan maret 2020. Hal itu dapat dilihat dari meningkatnya permintaan sepeda di aplikasi penjualan online atau diberbagai toko sepeda. Tidak heran jika setelah itu banyak sekali masyarakat yang mulai beraktivitas menggunakan sepeda. Trend bersepeda ini juga memberikan keuntungan bagi para pengusaha sepeda.

Manfaat Bagi Kesehatan

Bersepeda di tengah pandemi  memberikan banyak manfaat bagi para pesepeda. Salah satu manfaat yang paling dapat dirasakan oleh para pesepeda adalah memperkuat sistem kekebalan tubuh. Di masa pandemi seperti ini, kesehatan menjadi hal yang sangat berharga dan mahal. Semua orang berlomba-lomba untuk terus berusaha menjaga kesehatan mulai dari olahraga hingga minum vitamin. Oleh karena itu, bersepeda menjadi pilihan terbaik untuk dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Manfaat lainnya dari trend bersepeda ini adalah dapat menghilangkan perasaan stres . Sejak pemerintah menetapkan aturan untuk menutup beberapa tempat dan belum mengijinkan untuk membuat suatu acara. Banyak orang yang akhirnya menghabiskan waktu dirumah saja. Namun waktu yang cukup lama tersebut membuat sebagian orang stres karena merasa bosan dan jenuh saat dirumah. Oleh karena itu, bersepeda bisa menjadi salah satu pilihan aktivitas untuk dapat mengurangi stres akibat pandemi. Karena dengan bersepeda, kita akan dapat merasakan angin, bisa melihat pemandangan di sekitar dengan tetap menjaga jarak. Semua hal tersebut akan membuat seseorang memiliki perasaan senang yang akhirnya dapat menghindarkan dari perasaan stres akibat dirumah saja.

Jembatan Boksum, Jadi Tempat Transit Para Pesepeda

Jembatan Boksum alias (Bokol Sumilir) ini adalah jembatan yang menghubungkan Desa Bokol dan Desa Sumilir, yang berada di Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Begitu sampai di tkp, kita akan ditakjubkan dengan jembatan gantung yang menghubungkan dua desa itu. Ketika melewati jembatan, kita akan merasakan sensasi  goyangannya yang membuat hati merasa was-was. Setiap hari minggu, sepanjang jembatan ini banyak dilalui para pesepeda. Selama adanya pandemi COVID-19, banyak orang-orang yang bersepeda. Bersepedapun sudah menjadi kegemaran kalangan masyarakat saat ini, hingga akhirnya jembatan Boksum menjadi tempat transit para peseda.

Jembatan yang kanan kirinya indah penuh dengan sawah dan pemandangan yang menyegarkan mata ini ramai didatangi para pesepeda, apalagi jika hari minggu. Mereka banyak yang membawa keluarganya gowes bersama, sambil menikmati sungai dibawah jembatan yang menjadi wisata prau. Tidak hanya ada wisata prau, namun ada juga musik kentongan yang bisa menghibur para pesepeda. Disana juga disajikan tempat parkir untuk sepeda,  juga para penjual seperti cimol, siomay, dan lain-lain stand by disana. Area bawah jembatan biasanya juga digunakan untuk senam oleh rombongan ibu-ibu dan lansia. Tidak ketinggalan angel bawah jembatan dijadikan sebagai background untuk berSWAFOTO oleh para pesepeda mulai dari kalangan ibu-ibu, bapak-bapak, hingga anak muda.

Bersepeda harus tetap ikuti protokol kesehatan 

Pada hakikatnya, bersepeda pasti mempunyai tujuan untuk menjaga kesehatan tubuh. Agar niat itu tercapai dengan baik, maka bersepeda di tengah pandemi seperti sekarang wajib hukumnya untuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah dicanangkan oleh pemerintah. Pemakaian masker, membawa hand sanitizer, membawa minuman sendiri, melakukan physical distancing dan disarankan untuk bersepeda sendiri, bukan bergerombolan. Sebab di luar sana, virus corona masih diam-diam menginfeksi. Jangan diabaikan, selalu taat protokol kesehatan. Salam sehat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun