Dalam kasus Gerakan Politik 4 November 2016 dengan tujuan memenjarakan Ahok, pidato Cikeas bisa dianggap sebagai pemicu eskalasi gerakan. Namun dalam menciptakan kondisi kondisi seperti itu, nampaknya SBY melakukan blunder politik, dan terjebak dalam permainan gendang Jokowi yang memancing siapa pemain 4 November yang bisa dijadikan sorotan publik sehingga, arah politik akan jelas pasca Gerakan 4 November 2016 nanti.Â
SBY dalam kasus 4 November mencoba mengulangi modus politiknya yaitu :Â
1. Sebagai korban fitnah
2. Sebagai pihak yang di dzalimiÂ
3. Mencoba memainkan emosi rakyat.Â
Gerakan 4 November, Gerakan Politis SBY?Â
Apa yang dilakukan SBY adalah 'gaya 2004' yang tidak berubah, namun jaman berubah. Ketika SBY melakukan pidato "Lebaran Kuda" sontak arus balik rakyat mulai melihat ada apa dengan SBY, bahkan dengan cepat pula mereka merespon negatif pidato SBY sebagai bagian dari "perebutan kekuasaan" dimana Agus Yudhoyono sebagai Proxy Politik dalam pertarungan politik.Â
Agus yang dikarbit  dan diajukan terburu-buru oleh SBY, dibawa masuk ke dalam suasana katalisator percepatan pertarungan politik. Untungnya disini Jokowi dan Prabowo paham, bahwa mereka tidak mau masuk dalam gendang SBY.Â
Jokowi kemudian melakukan sebuah aksi kejutan dengan memasukkan narasi adanya "Persekutuan Politik" dengan Prabowo, yang pesannya "Menghadapi Bersama Agus" disinilah kemudian SBY terpancing keluar, bahkan blunder dengan menyatakan adanya laporan intelijen tersebut.Â
Laporan intelijen yang tadinya bersikap tertutup menjadi laporan yang sifatnya terbuka. Dan masyarakat bisa secara bebas menilai, dan Gerakan 4 November 2016 bukanlah Gerakan murni protes sosial, tapi dengan terungkapnya SBY secara telanjang di muka publik, membuat Gerakan 4 November 2016 menjadi Gerakan Politik dimana suka atau tidak suka SBY mendapatkan keuntungan dari Gerakan itu, apabila Gerakan itu berhasil menyingkirkan Ahok, karena anaknya bisa dengan mudah melenggang maju ke DKI-1.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H