Mohon tunggu...
Renita
Renita Mohon Tunggu... -

Sesuatu yang indah hanya muncul bila dirimu tentram.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Memancing Ular, "Lebaran Kuda SBY" yang Keluar

3 November 2016   08:50 Diperbarui: 20 Desember 2016   11:07 468205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SBY dan Pidato Cikeas, Menjadi Pidato Kunci Prolog 4 November 2016 (Sumber Gambar : KOMPAS)

Dalam kasus Gerakan Politik 4 November 2016 dengan tujuan memenjarakan Ahok, pidato Cikeas bisa dianggap sebagai pemicu eskalasi gerakan. Namun dalam menciptakan kondisi kondisi seperti itu, nampaknya SBY melakukan blunder politik, dan terjebak dalam permainan gendang Jokowi yang memancing siapa pemain 4 November yang bisa dijadikan sorotan publik sehingga, arah politik akan jelas pasca Gerakan 4 November 2016 nanti. 

SBY dalam kasus 4 November mencoba mengulangi modus politiknya yaitu : 

1. Sebagai korban fitnah

2. Sebagai pihak yang di dzalimi 

3. Mencoba memainkan emosi rakyat. 

Gerakan 4 November, Gerakan Politis SBY? 

Apa yang dilakukan SBY adalah 'gaya 2004' yang tidak berubah, namun jaman berubah. Ketika SBY melakukan pidato "Lebaran Kuda" sontak arus balik rakyat mulai melihat ada apa dengan SBY, bahkan dengan cepat pula mereka merespon negatif pidato SBY sebagai bagian dari "perebutan kekuasaan" dimana Agus Yudhoyono sebagai Proxy Politik dalam pertarungan politik. 

Agus yang dikarbit  dan diajukan terburu-buru oleh SBY, dibawa masuk ke dalam suasana katalisator percepatan pertarungan politik. Untungnya disini Jokowi dan Prabowo paham, bahwa mereka tidak mau masuk dalam gendang SBY. 

Jokowi kemudian melakukan sebuah aksi kejutan dengan memasukkan narasi adanya "Persekutuan Politik" dengan Prabowo, yang pesannya "Menghadapi Bersama Agus" disinilah kemudian SBY terpancing keluar, bahkan blunder dengan menyatakan adanya laporan intelijen tersebut. 

Laporan intelijen yang tadinya bersikap tertutup menjadi laporan yang sifatnya terbuka. Dan masyarakat bisa secara bebas menilai, dan Gerakan 4 November 2016 bukanlah Gerakan murni protes sosial, tapi dengan terungkapnya SBY secara telanjang di muka publik, membuat Gerakan 4 November 2016 menjadi Gerakan Politik dimana suka atau tidak suka SBY mendapatkan keuntungan dari Gerakan itu, apabila Gerakan itu berhasil menyingkirkan Ahok, karena anaknya bisa dengan mudah melenggang maju ke DKI-1. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun