Mohon tunggu...
Renita Nur Widiyana
Renita Nur Widiyana Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

hallo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kondisi Ekonomi dan Sosial Masyarakat Indonesia saat Pandemic Covid-19

5 Juni 2022   13:37 Diperbarui: 5 Juni 2022   14:00 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kondisi ekonomi dan Sosial Masyarakat Indonesia

Pada saat covid-19 perekonomian diIndonesia terancam akan krisis ekonomi. Pada saat ini ada beberapa negara belahan dunia termasuk negara Indonesia sedang menghadapi sebuah pandemi COVID-19. Munculnya Covid-19 di Indonesia pada awal Maret 2020  ini banyak menyerang manusia terutama diusia lanjut atau diusia produktif. Karena sistem imunitas manusia seriring berjalannya waktu semakain melemah,maka covid-19 menyerang orang lansia dan sangat rentan terlular,virus ini sangat berbahaya dapat menyebabkan kematian apabila tidak segera ditangani,dan sampai sekarang masih belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan virus covid-19, namun dengan adanaya vaksin dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh seseorang dan dengan cepat melawan bakteri atau virus penyebab infeksi. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19 adalah untuk menghambat penyebaran covid agar tidak semakin menular. Banyak sekali masalah-masalah yang mucul karena adanya pandemic salah satunya di bidang ekonomi, covid-19 hampir melumpuhkan ekonomi di Indonesia terutama daerah yang tingkat penyebarannya paling tinggi. Indonesia Memilih melakukan social distancing daripada melakukan lockdown untuk mencegah meluasnya virus ini ,alasan Indonesia memilih melakukan social distancing karena banyak masyarakat yan masih mengandalkan upah harian apabila melakukan lockdown maka mereka akan rawan tidak mendapatkan penghasilan.

Covid-19 telah memberikan dampak perekonomian Indonesia terkontraksi yang berimbas kepada sector pariwisata,industri dan sector lainnya, banyak jumlah karyawan yang di PHK di Industri bisnis ,banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan,sekolah ditutup dan masih banyak lagi yang terdampak namun kebutuhan medis disini berkembang pesat karena banyaknya pasien yang tertular virus, banyak rumah sakit yang kekurangan tenaga kesehatan karena dokter dan perawat yang menganggani pasian banyak yang meninggal.Banyak karyawan yang menjadi korban PHK karena  pihak perusahaan tidak sanggup lagi untuk membayar gaji tenaga kerja dan juga banyak penurunan produktifitas pasar yang ekstrim, maka para pengusaha kesulitan untuk menganggung beban biaya tenaga kerja normal. Banyak pengusaha-pengusaha mengalami kebangkrutan akibat covid-19 dengan alasan :

1. Mereka mengalami kerugian yang begitu besar dan juga pendapatan di bawah normal, menurut data yang ada pertumbuhan ekonomi pada kuartal 2020 jauh lebih lambat dari tahun yang sebelumnya, pada saat berlangsungnya pandemic permintaan domestic dan konsumen rumah tangga mengalami penurunan yang menyebabkan rasio investasi rendah.

2. Adanya penerapan PSBB karena ndonesia memilih untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar banyak pelaku UMKM tidak menjalankan bisnis karena sementara fasilitas umum ditutup ,dan sangat berdampak bagi pengusaha kecil,bahkan menurut survey dari beberapa lembaga Indonesia tidak dapat beroperasi sama sakali karena adanya penerapan PSBB.

3. Aktifitas jual beli mengalami penurunan,dengan adanya covid-19 indonesia yang biasanya belanja offline kini beralih menjadi belanja online, tetapi pelaku UMKM tidak semua bisa melayani konsumen secara online misalnya pemilik salon, dan jasa yang mengharuskan bisa apabila harus ada pertemuan.

4. Masalah jalur distribusi,terhentinya aktiftas menyalurkan barang tentu sangat berpengaruh pemasran produk ,pelaku bisnis menjadi kesuliatan untuk menjangkau market yang lebih luas lagi,misalnya pengiriman produk di luar kota,luar provinsi,ataupun luar negeri. Hal ini terjadi juga pada pedagang online juga mengalami keterlambatan tidak seperti sebelum adanya covid-19.

            Karena Indonesia adalah Negara berkembang maka masalah kemiskinan menjadi masalah yang penting,ditengah covid-19 masyarakat mengalami masa-masa sulit dan harus berusaha keras untuk bertahan hidup,banyak masyarkat kelaparan karena keterbatasan ekonomi akibat dampak pengangguran dan juga ketahanan pangan menjadi salah satu krusial, menurut survey yang dilakukan sekitar 65% kelompok masyarakat miskin pengeluaran digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan. Pemerintah perlu mengantisipasi potensi kemiskinan yang terjadi di Indonesia, apalagi yang sangat merasakan imbas karena covid yaitu masyarakat tingkat ekonominya rendah, banyak warga yang tidak bisa makan setiap hari atau mengalami kelaparan mereka menjual barang yang bisa dijual karena mereka tidak ada yang mempekerjakannya karena kebanyakan diPHK dari tempat kerjanya. Perekonomian Indonesia memasuki krisis karena banyaknya populasi yang terinfeksi virus-19, tingginya kebutuhan hidup sehari-hari. Terkait krisis ekonomi, salah satu indikatornya adalah angka pertumbuhan ekonomi. Pada 5 Mei 2021, Badan Pusat Statisitik (BPS) merilis laporan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh sebesar -0,74% pada triwulan pertama 2021. Kondisi perekonomian pada triwulan pertama 2021 tersebut jauh lebih rendah dibandingkan kondisi sebelum pandemi meski menunjukkan perbaikan bila dibandingkan dengan kondisi pada 2020. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia masih berada di bawah laju kondisi normal sebelum terjadi pandemi. Tingkat kemiskinan Indonesia sedikit turun dari 10,19% pada September 2020 menjadi 10,14% pada Maret 2021, tetapi angka ini masih lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi (9,22% pada September 2019) Dari masalah kemiskinan banyak juga masyarakat melakukan tindakan nekat seperti mencuri,mencopet begal dan masih banyak perilaku menyimpang lainnya karena mereka berada disituasi  yang mendesak harus bertahan hidup diera pandemi .

            Untuk menganggulangi kemiskinan diera pandemic pemerintah telah melakukan bansos subsidi bagi masyarakat yang terdampak akibat covid-19, pembagian BLT yang dibagikan dari dana desa,memberikan subsidi bagi pengusaha UMKM serta penempatan dana pemerintah pada sector perbankan sebagai bantuan untuk para pengusaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun