Mohon tunggu...
Reni Sulastri
Reni Sulastri Mohon Tunggu... Operator - sedang kerja di suatu perusahaan dan berkuliah

hobi mencari kuliner di daerah yg di kunjungi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cut Nyak Dien Pahlawan Perempuan dari Aceh

2 Juli 2024   15:33 Diperbarui: 2 Juli 2024   15:35 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelahiran Cut Nyak Dien dan Kisah Pernikahannya dengan Teuku Ibrahim

Salah satu pahlawan perempuan yang berasal dari Aceh bernama Cut Nyak Dien, ia keturunan bangsawan Aceh dan lahir pada tahun 1848 di kampung Lam Padang Pesukan Bada. Kecantikkan dan pintarnya Cut Nyak Dien dalam pendidikan agama membuat ia lebih dikenal pada masanya.

Tahun 1863 Cut Nyak Dien berusia 12 tahun dan sudah dijodohkan dengan Teuku Ibrahim Lamnga yaitu putra dari Teuku Po Amat, Uleebalang Lam Nga XIII. Dari hasil penikahannya tersebut Cut Nyak Dien dikaruniai buah hati seorang laki-laki. Saat itu Cut Nyak Dien sering kali ditinggal oleh Teuku Ibrahim karena melakukan tugas mulianya untuk berjuang melawan kolonial Belanda.

Tahun 1878 kabar duka menimpa Cut Nyak Dien pada tanggal 29 Juni 1878 karena Teuku Ibrahim wafat, meninggalnya Teuku Ibrahim membuat Cut Nyak Dien terpuruk tapi tak membuat ia putus asa.

Cut Nyak Dien bersama Teuku Umar Mengalahkan Belanda

Meninggalnya Teuku Ibrahim, Cut Nyak Dien menikah Kembali bersama Teuku Umar yaitu seorang tokoh pejuang Aceh, keduanya bersatu untuk melawan penjajah. Pernikahan tersebut meningkatkan moral dan semangat para pejuang Aceh semakin berkobar. Teuku Umar gugur dalam medan perang di Meulaboh, gugurnya Teuku Umar karena itikad penyerangan terhadap pasukan Belanda sudah diketahui sejak awal.

Meskipun orang-orang yang disayanginya telah meninggalkan Cut Nyak Dien, tetapi ia terus melanjutkan pertempurannya selama enam tahun. Ia bergerilya dari satu wilayah ke wilayah lain bersama rakyat dan pejuang lainnya telah dihadapkan pada kesulitan hidup diantaranya kehabisan makanan, uang, pasokan senjata. Semakin bertambahnya tahun, keadaan fisik Cut Nyak Dien mulai renta dan ia berupaya melarikan diri dari serangan Belanda dan pasukannya mulai melemah karena ancaman demi ancama datang dari Belanda.

Diasingkannya Cut Nyak Dien ke Pulau Jawa

Gubernur Belanda di Kutaradja, Van Daelen tidak menyenangi Cut Nyak Dien meskipun Pang Laot sudah meminta kepada Belanda agar Cut Nyak Dien mendapatkan perlakukan baik, maka dari itu Cut Nyak Dien diasingkan ke Pulau Jawa tepatnya di Sumedang, Jawa Barat, pada tahun 1907. Setahun masa pengasingannya, Cut Nyak Dien mengakhiri perjuangan selama masa hidupnya. Cut Nyak Dien seorang perempuan Aceh yang tak kenal menyerah dalam berjuang, ia terus bejuang hingga akhir hidupnya.

Akhir hayat Cut Nyak Dien

Setelah tertangkapnya oleh Belanda, Cut Nyak Dien ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh, penyakit rabun dan encoknya berangsur sembuh tapi malangnya Cut Nyak Dien dibuang ke tanah Sumedang, Jawa Barat. Cut Nyak Dien ditahan bersama seorang ulama bernama Ilyas dan ulama tersebut segera menyadari bahwa ia merupakan ahli dalam agama Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun