Mohon tunggu...
Reni Soengkunie
Reni Soengkunie Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang baca buku. Tukang nonton film. Tukang review

Instagram/Twitter @Renisoengkunie Email: reni.soengkunie@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Seni Menyembuhkan Luka Kegagalan

9 November 2023   13:29 Diperbarui: 16 Desember 2023   11:48 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Merasa gagal atas usaha yang dilakukan. (Sumber gambar: pixels)

Setelah kita menyadari kita terluka, maka langkah berikutnya adalah berusaha menyembuhkannya. Cara menyembuhkan luka tiap orang ini berbeda-beda, tergantung seberapa besar luka yang dialami seseorang. 

Orang yang begitu menaruh harapan besar pada sebuah keberhasilan, tentu akan memiliki peluang lebih besar dalam mendapatkan luka.

 Sehingga pertolongan dalam menangani luka ini perlu disesuaikan pada masing-masing individu. Apakah seseorang itu mungkin hanya cukup membutuhkan waktu untuk istirahat, atau mereka butuh bantuan orang lain untuk memvalidasi luka yang mereka miliki ini. 

Bukan masalah juga bila membutuhkan bantuan professional kejiwaan bila luka ini sudah sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Banyak orang terlalu terburu-buru untuk segera bangkit dan memulai lagi, padahal mereka masih memiliki luka yang belum ditangani. 

Sehingga penanganan dari sebuah kegagalan ini adalah dengan cara menerima kegagalan itu, memaafkan diri sendiri, mengobati luka yang mungkin disebabkan oleh kegagalan tersebut, dan barulah seseorang bisa bangkit untuk memulai hal baru lagi.

Daftar Pustaka

1. Santrock, J.W. (2012). Life Span Development. Jakarta: Erlangga

2. Schultz, D.P. & Schultz, S.E. 2020. Teori Kepribadian. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

3. Iksan, M. (2015). Atribusi kegagalan berprestasi siswa SMP dan SMA. Tabularasa. Vol 10 (2)

4. Tresnani, L. D. & Casmini. (2021). Penerimaan diri dari kegagalan akademik perempuan perfeksionisme. Al-Hikmah. Vol 18 (2)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun