Membaca map selalu digadang-gadang sebagai salah satu bentuk kekurangan dari seorang perempuan. Bahkan tak sedikit yang mengatakan bahwa perempuan yang bisa membaca map itu dianggap sesuatu yang langka di muka Bumi ini.Â
Padahal menurut saya sebagai seorang perempuan, membaca map itu merupakan sebuah keterampilan yang bisa dimiliki setiap perempuan.  Karena keterampilan membaca map ini  merupakan sesuatu yang bisa dimiliki berkat dipelajari dan diasah seperti halnya membaca pada umumnya. Bukan karena bakat bawaan.
Teknisnya itu sama seperti kita belajar membaca bahasa asing misalnya. Kalau kita nggak mau belajar dan nggak mau berlatih, ya jelas kita bakalan buta huruf ketika disuguhi artikel berbahasa asing. Nah, membaca map itu konteksnya sama persis seperti itu. Kalau kita nggak mau belajar  dan mencoba untuk membaca map, maka yah sampai Rafathar menikah dan punya anak pun yah kita nggak bakalan bisa baca map.
Padahal ada banyak manfaat ketika kita bisa membaca map. Berikut beberapa alasan kenapa para perempuan itu harus belajar membaca map.
1. Memudahkan ketika berpergian sendirian
Bagi mereka yang suka bepergian sendiri atau solo traveling, bisa membaca map ini merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki. Meski kadang kita bisa bertanya pada orang untuk tahu lokasi atau arah jalan, tapi bagi mereka yang pemalu atau takut bertanya dengan orang baru tentu bisa membaca map ini sangat berguna sekali.Â
Karena mereka nggak perlu repot-repot bertanya atau merepotkan orang lain untuk dimintai tolong sebagai petunjuk arah. Enakan ya bisa ke mana-mana sendirian dan kita bisa tahu jalan tanpa takut tersesat bin kesasar.
2. Menjadi partner mengemudi yang kompeten
Mengemudi sambil membaca map itu sangat tidak nyaman sekali dan bisa dibilang hal ini sangat tidak dianjurkan sama sekali. Karena fokusnya akan terbagi menjadi dua. Sehingga hal ini bisa membahayakan sebenarnya. Kalaupun harus dikit-dikit berhenti tentu akan membuat perjalanan semakin lama.
Jika kita termasuk manusia tukang nebeng, alangkah bahagianya kalau kita bisa bermanfaat bagi rekan perjalanan kita andai kita bisa membantunya sebagai penunjuk jalan. Sehingga rekan kita bisa fokus mengemudi saja tanpa harus bentar-bentar melihat map. Tentu sangat mengasyikan bukan, kalau bisa terjalin hubungan simbiosis mutualisme?