Perjalanan kehidupan harus dilalui, dan setiap insan pasti akan mengalami sesuatu hal berharga. Karena kadang tidak semua harapan sesuai dengan kenyataan begitupun sebaliknya tidak semua kenyataan sesuai dengan harapan, jadilah pribadi yang siap dalam menerimanya. Saya akan berbagi cerita tentang kegagalan yang pernah saya alami, kegagalan tersebut bukan satu atau dua namun lebih dari itu.Â
Sejak menempuh pendidikan jenjang sekolah menengah pertama ingin sekali menjadi pengurus OSIS suatu harapan yang sangat besar sehingga rela untuk memperjuangkannya demi keinginan. Tapi apalah kenyataan tidak sesuai dengan harapan alias saya gagal menjadi bagian dari itu, ikut seleksi waktu kelas 7 sudah gagal dalam hati berbicara ini baru juga mencoba bisa ikutan tahun depan.
Tak terasa sudah tiba kelas 8, di kelas 8 ini masih berambisi semangat untuk mengikuti seleksi Pengurus OSIS dan DKP (Dewan Kerja Penggalang) siapa yang tidak ingin menjadi bagian dari kedua organisasi tersebut, karena organisasi yang di Cap bagus sehingga bisa mendapatkan nilai Plus.Â
Masih seperti tahun sebelumnya mengikuti persyaratan dan alur seleksi, dengan catatan pastinya mengevalusi dari tahun sebelumnya kekurangannya apa dan kelebihannya apa sehingga tidak lolos. Dengan modal percaya diri dan kemampuan yang dimiliki, berfikir positif untuk lolos dan bagian dari keduanya.
Lagi, lagi ambisi tersebut hanya harapan belaka. Ya jadi saya gagal kedua-duanya. Seketika seluruh tubuh down dan lemas air mata menetes saking sakitnya. Satu hari saya introspeksi diri dan perlu mengistirahatkan dan menenangkan jiwa yang sakit. Satu hari benar-benar tidak melakukan apapun karena saat itu kebetulan hari Minggu. Air meta yang terus mengalir serta tak bisa diberhentikan, beranggapan usaha ini sia-sia. Tapi kembali lagi pada hal positif mungkin Allah sedang mempersiapkan hal yang lebih dari itu, suatu saat nanti bakal ada sesuatu bismillah. Sehari tak bisa ngapa-ngapain sehingga perlahan-lahan mulai bangkit dan untuk mencoba tidak mengingatkan itu kembali. Dan sampai pada akhirnya lulus sekolah menengah pertama.
Masa Sekolah Menengah Atas sayapun punya kepribadian yang berambisi sangat tinggi, mimpi yang sama ingin menjadi pengurus OSIS, Masa SMA juga sama tidak menjadi bagian hal tersebut. Di sekolah saya tidak mengikuti organisasi yang sangat diinginkan tersebut karena tidak terpilih. Saya di SMA mengikuti organisasi Pramuka dan mengikuti perjalanan Pramuka Penegak dari mulai Bantara dan menjadi Laksana. Tapi ada sakitnya juga saya di Pramuka tidak jadi apa-apa hanya sebagai anggota, berharap menjadi Pimpinan sangga atau wakil Pimpinan Sangga hal itu juga hanya sebatas harapan.Â
Masih banyak lagi kegagalan yang saya alami, cerita diatas hanya kegagalan hal sederhana dalam mengikuti organisasi, bukankah segala sesuatu dimulai dari hal kecil.
Apakah saya tidak kecewa? siapa yang tidak pernah kecewa ketika mendapatkan kegagalan saya pun kecewa. Tapi tidak membuat semuanya luntur begitu saja impian saya.Â
Jika mendapatkan kegagalan saya selalu melakukan hal ini, mungkin bisa diikuti oleh kamu :
1. Kecewa sebentar boleh asalkan jangan lama-lama.