Mohon tunggu...
Reni Listyawati
Reni Listyawati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Konten favorit mengenai business

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Optimalisasi Digital Marketing sebagai Upaya Peningkatan Volume Penjualan Hasil Ternak Burung Murai Batu

17 November 2022   11:50 Diperbarui: 21 November 2022   11:28 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis: Reni Listyawati, Sri Lestari Yuli Prastyatini, Eko Yulianto,Tasya Putri Kinasih, Galih Rohmad Santoso, dan Dwi Listiyani 

Pada bulan April-September 2022 Dosen Akuntansi Sri Lestari Yuli Prastyatini, SE., MSA., Ak., CA. dan Reni Listyawati, S.Pd.,M.Ak. dan Dosen Manajemen Eko Yulianto, ST., MBA.  dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta  beserta mahasiswa telah melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Kabupaten Klaten dengan topik Optimalisasi Digital Marketing. Kegiatan ini dilangsungkan guna pengenalan dan distribusi ilmu tentang strategi pemasaran digital di bidang peternakan murai batu. Optimalisasi digital marketing dengan mengadakan kegiatan dalam bentuk pemberdayaan yang mencakup memberikan pelatihan keterampilan pengelolaan pemasaran online (digital marketing) dengan sistem Social Media Marketing (SMM). 

Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini bermitra dengan dusun yang ada di Kabupaten Klaten. Banjarjo merupakan salah satu dusun yang berada di Desa Kragilan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten. Profil dusun Banjarjo warganya memiliki usaha ternak burung Murai Batu yang cukup terkenal di kalangan masyarakat pecinta burung. Fokus usaha yang digeluti adalah ternak burung Murai Batu Medan yang memiliki ekor pendek dengan kualitas suara yang bagus bila dipakai untuk lomba kicau burung. Keunggulan burung Murai Batu ekor pendek diantaranya adalah stamina burung lebih kuat karena ekornya pendek, gerakannya lebih lincah, bisa cetrek ekor, bodi besar, ekornya jarang dipalsukan karena peminatnya bukan kalangan kolektor tetapi memang untuk lomba, dan harganya lebih terjangkau daripada ekor panjang. Berdasarkan keunggulan tersebut, burung murai batu ekor pendek banyak dicari peminat serta peternakpun berlomba-lomba untuk mampu membudidayakan dan menangkarkan burung dengan kualitas yang baik.


picture2-6375b3c608a8b52e705c6f32.jpg
picture2-6375b3c608a8b52e705c6f32.jpg


Peternakan Burung Murai Batu Bapak Haryono merupakan salah satu pelopor pelaku bisnis ternak burung sejak tahun 2010 yang kemudian melibatkan beberapa pihak masyarakat untuk di Dusun Banjarjo untuk belajar bersama menangkarkan burung. Awal mula Bapak Haryono melakukan penangkaran burung dari berbagai jenis. Seperti yang dipaparkan Bapak Haryono "Saya ternak burung sudah berbagai macam jenis burung yang sudah saya ternak seperti Burung Kenari, Burung Jalak, dan Burung Murai Batu. Namun karena sedikit peminat dan harga jual jatuh pada Burung Kenari dan burung Jalak, maka saat ini saya hanya berfokus pada penangkaran Burung Murai Batu saja dengan jenis Murai Batu Medan ekor pendek." 

Berdasarkan pada hasil survei dan wawancara di Peternakan Burung Murai Batu Bapak Haryono memiliki indukan burung sejumlah 18 pasang burung. Rata-rata perbulan mampu menghasilkan anakan burung sejumlah 8 pasang sampai 9 pasang. Harga per pasang mencapai Rp. 2.500.000,00 – Rp. 2.800.000,00. Namun, karena kondisi pandemic Covid-19 telah mengubah perilaku bisnis.Sehingga, saat ini harga jual per pasang turun menjadi Rp.1.500.000,00 – Rp. 2.000.000,00. Untuk biaya makan burung setiap hari berkisar antara Rp.20.000,00-Rp.25.000,00 per hari untuk 18 pasang burung dengan jenis makanan berupa jangkrik, kroto (telur semut), ulat kandang (balap). Penurunan harga jual tersebut juga sebanding dengan sulitnya memasarkan produk ke masyarakat luas sehingga ternak menumpuk. Permasalahan ini dikarenakan belum adanya pengetahuan cukup baik mengenai strategi pemasaran. Karena sejauh ini usaha ternak hanya mengandalkan pemasaran tradisional dan pemasaran menggunakan media sosial hanya menggunakan aplikasi whatsapp sehingga masih belum bisa menyasar ke kalangan luas.

Mulai menggeliatnya usaha peternakan burung Murai Batu di Dusun Banjarjo menuntut optimalisasi dalam segala bidang perencanaan dan pengelolaan usaha. Tidak hanya optimalisasi dalam bidang produksi dan pengelolaan hasil, namun juga menuntut bagaimana upaya perluasan pasar melalui pembukaan peluang-peluang baru yang mungkin belum terjamah sebelumnya oleh para peternak burung skala UMKM. Pengembangan potensi pemasaran yang lebih luas akan berdampak pada peningkatan omzet usaha dan pendapatan peternak. Sehingga juga meningkatkan semangat peternak untuk mengembangkan usahanya dengan membuka pasar yang lebih luas.

Perluasan pasar ini tidak hanya menjangkau calon konsumen di wilayah Dusun Banjarjo, tetapi juga menjangkau pasar nasional. Harapan lainnya, selain dapat menjangkau konsumen potensial yang lebih luas, upaya perluasan pasar melalui digitalisasi pemasaran di sektor peternakan burung juga dapat menarik calon mitra baru, dan peluang untuk membentuk paguyuban yang kuat antara sesama peternak di wilayah sekitarnya.

Pengenalan dan distribusi ilmu tentang strategi pemasaran digital di bidang peternakan diberikan melalui berbagai sesi pelatihan dan pendampingan yang komprehensif. Melalui observasi lapangan dan wawancara awal oleh pelaku bisnis, dapat dirumuskan beberapa poin yang menjadi permasalahan utama, yaitu belum memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang baik tentang aspek pasar dan strategi pemasaran yang efektif dan optimal. Sedangkan,untuk mampu mengelola usaha peternakan, harus mampu memahami pasar, dan menjajaki berbagai peluang pasar yang ada untuk penjualan produksi hasil ternak secara optimal, baik dalam lingkup wilayah lokal maupun nasional.

Pelaku bisnis ternak Burung Murai di Dusun Banjarjo juga belum memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan menggunakan media sosial dan aplikasi untuk memasarkan hasil ternak. Faktanya, hal ini dapat membuka peluang pemasaran ke konsumen yang lebih luas, serta peluang kemitraan baru yang potensial. Oleh karena itu tujuan yang ingin dicapai dari peningkatan kapasitas mengenai digital marketing dalam peningkatan peluang pasar hasil produksi ternak Burung Murai Batu ini adalah: (1) Memberikan pemahaman mengenai peluang pasar mengenai diversifikasi/diferensiasi produk, (2) Memberikan pengetahuan mengenai digital marketing untuk meningkatkan kemampuan pengusaan cara pemasaran digital bidang peternakan, dan (3) meningkatkan kemampuan membuat akun pribadi/usaha bidang peternakan. Manfaat yang akan di dapat dari peningkatan kapasitas ini adalah mitra akan memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang baik tentang aspek pasar dan strategi pemasaran yang efektif dan optimal. Selain itu mitra akan mampu dan terampil dalam menggunakan media sosial dan aplikasi untuk memasarkan hasil ternaknya, sehingga diharapkan penjualan akan meningkat, dan pendapatan juga meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun