Mohon tunggu...
Renica Ryadi
Renica Ryadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Koperasi dan Mimpi Masa Depan, Membangun Generasi "Genossenschaft" di Bumi Pertiwi

9 Agustus 2018   06:19 Diperbarui: 9 Agustus 2018   07:35 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Perbedaan karakteristik Gemeinschaft dan Gesellschaft.

Menurut AAGN Puspayoga, sumbangan koperasi terhadap PDB telah meningkat signifikan. Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Koperasi dan UKM pada akhir 2016, koperasi telah menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4,41 persen (Republika, 20 Maret 2017). 

Presentase tersebut setara dengan angka Rp. 508,580 T. Dari angka tersebut, anggota koperasi yang mencapai jumlah 25.497.467 berkontribusi sekitar 18,71 persen, atau setara dengan Rp. 11.540.789,8 M. (Indopos, 27 Februari 2017).

Kontradiktif dengan kondisi tersebut, kualitas koperasi ternyata masih perlu pembenahan dari berbagai segi. Dari segi kuantitas, jumlah koperasi di Indonesia mengalami penurunan drastis. Menurut Suparno, koperasi tidak aktif di Indonesia mencapai 61.912 unit. (Berita Sore, 16 Februari 2017).

Sementara dari segi manajemen, koperasi kerapkali terlibat pelanggaran yang terkait dengan human error manajemen, seperti penipuan dan investasi bodong. 

Juli 2016 lalu, di Sulawesi, 7 ketua koperasi ditangkap Kejaksaan karena telah melakukan korupsi besar-besaran dana UMKM dari pemerintah (Kompas, 22 Juli 2016). 

November 2016, Kejaksaan Madiun menangkap 2 oknum pengurus yang mengorupsi dana pinjaman KSU BMT Syari'ah sebesar Rp. 2,6 M (Kompas, 16 November 2016). 

Akhir tahun 2016, OJK melabelkan koperasi ilegal kepada KSP Pandawa, sebuah koperasi dengan nilai investasi besar di Depok, karena telah melakukan penipuan besar-besaran kepada ribuan anggotanya (Bisnis, 23 Februari 2017). 

Terakhir, Nursiah Jabbar, ketua KSP Berkah Bahari Makassar, tertangkap setelah menggelapkan uang koperasi sebesar Rp. 4M (Tribun Timur, 22 Februari 2017).

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, diperlukan penanganan yang menyeluruh dari pemerintah. Dengan mengintegrasikan kekuatan dari semua lapisan masyarakat terlibat koperasi, maka koperasi dapat merestorasi diri dengan lebih efektif dan efisien. Restorasi yang efektif dan efisien tersebut dapat diwujudkan melalui satu langkah komprehensif, yakni: perbaikan mindset.

GEMEINSCHAFT DAN GESELLSCHAFT: DASAR PEMBENTUK MINDSET MASYARAKAT

Menurut Tonnies (dalam Weber, 1968), terdapat 2 jenis masyarakat, yakni masyarakat Gemeinschaft dan masyarakat Gesellschaft. Adler dan Heckscher (2005) mendefinisikan bahwa masyarakat Gemeinschaft adalah masyarakat yang memiliki struktur sosial hirarkis, yang mana individu dan sub-unitnya terikat hubungan dengan rantai subordinat yang jelas dan memiliki pemimpin yang dipilih secara tradisional ataupun karisma. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun