Sudah bukan hal asing lagi kalau bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki keberagaman agama,ras,budaya,suku,dan adat istiadat.Semua keberagaman tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah kekayan yang dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI).
Oleh karena itu,tidak sedikit warga mancanegara yang sangat inin datang ke Indonesia hanya untuk melihat keberagaman.Namun,keberagaman yang dimiliki oleh negara Indonesia sangat rentan untuk terjadinya suatu konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat apabila masyarakat tersebut tidak bisa menghargai perbedaan ataupun homogenitas yang ada di lingkungan masyarakat tersebut misalkan terjadinya peperangan antar suku,saling menjunjung tinggi budaya masing-masing yang terlalu berlebihan,dan masih banyak yang lainnya.
Maka dari itu,kita sebagai masayrakat Indonesia harus memiliki jiwa nasionalisme dan toleransi terhadap kemajemukan atau perbedaan yang ada di negara Indonesia,negara Indonesia membuat atau membentuk dasar negara dengan tujuan supaya semua tidak ada konflik dan perpecahan yang terjadi antar bangsa Indonesia.
Pancasila sendiri memiliki lambang dan makna yang terkandung didalamnya.Selain itu,setiap sila-sila mempunyai nilai-nilai yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.Begitu juga pada sila ke-3 yang kaitanya sangat erat dengan menyatukan keberagaman yang ada di Indonesia,diantaranya nilai-nilai yang terkandung dalam sila ke-3 antara lain:
1.Cinta tanah air
2.Persatuan dan kesatuan
3.Rela berkorban
4.Bangga dengan keberagaman Indonesia
5.Senang menggunaan produk lokal
6.Cinta dengan karya anak bangsa
Indonesia merupakan negara majemuk,kenapa Indonesia bisa disebut sebagai negara majemuk?karena Indonesia merupakan negara yang diberkahi dengan memiliki suku terbanyak,budaya,bahasa dan juga agama,selain itu seorang John Sydenham Furnival termasuk orang pertama kali yang menyebut Indonesia masuk kedalam kategori masyarakat majemuk (plural society).Masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat di mana sistem nilai yang dianut berbagai kesatuan sosial yang menjadi bagian-bagiannya membuat mereka kurang memiliki loyalitas terhadap homogenitas kebudayaan atau bahkan kurang memiliki dasar-dasar untuk saling memahami satu sama lain.