Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengingatkan ancaman resesi ekonomi dunia di tengah perekonomian global tahun 2023, resesi ini bisa mengancam penurunan perekonomian secara signifikan berupa penurunan keuntungan perusahaan, meningkatnya pengangguran, penurunan penjualan ritel, dan terjadinya kontraksi di pendapatan manufaktur untuk periode waktu yang panjang hingga kebangkrutan ekonomi.
Sebelumnya resesi pernah terjadi di Indonesia pada 1998 yang dampaknya bersifat domino pada kegiatan ekonomi sebab produksi atas barang dan jasa merosot tajam menyebabkan angka besar pemutusan hubungan kerja (PHK), melahirkan pengangguran hingga meningkatkan angka kemiskan mencapai sekitar 50 persen dari total penduduk.
Dikutip dari cnbc, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan resesi ini dipicu oleh inflasi yang tinggi akibat melesatnya harga pangan dan energi di sejumlah negara, khususnya Eropa dan AS. Inflasi tinggi memicu bank sentral di negara maju menaikkan suku bunga dan mengetatkan likuiditas.
Lalu bagaimana perencanaan keuangan yang ideal untuk menghadapi tekanan kondisi krisis resesi,
1. Menyiapkan dana darurat
Pastikan kita sudah mempersiapkan dana darurat karena tanpa dana darurat yang cukup, besar kemungkinan kita akan kehilangan aset atau terpaksa berhutang untuk memenuhi kebutuhan bulanan kita
2. Miliki asuransi jiwa
Risiko-risiko dalam hidup seperti hilangnya pendapatan karena wafatnya si pencari nafkah atau ketidakmampuan pencari nafkah untuk bekerja karena cacat tetap total, jelas harus dimitigasi. Memiliki Proteksi Jiwa adalah salah satu cara yang tepat untuk mengatasi risiko ini.
3. Hidup sederhana
Belanja sesuai kebutuhan karena konsumsi masyarakat berperan besar pada pertumbuhan ekonomi dan tetap menyisihkan uang untuk tabungan dan investasi meski tetap mendahulukan kebutuhan.
4. Bangun bisnis sampingan