Mohon tunggu...
Reni Anggreini
Reni Anggreini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mempunyai hobi mancing dan saya suka warna biru saya anak keempat dari 4 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengingat Kembali Tragedi Kanjuruhan

3 Oktober 2024   09:17 Diperbarui: 3 Oktober 2024   09:23 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Pameran di UB/dok. pri

 Acara pameran diadakan di UB Universitas Brawijaya Pameran yang diadakan untuk memperingati dua tahun tragedi Kanjuruhan menjadi pada 1,Oktober 22 setelah Arema FC versus Persebaya Surabaya yang menewaskan 135 naasnya tragdi ini tidak hanya menewaskan orang dewasa akan tetapi, anak kecil. Kini tragedi tersebut ternyata sudah dua tahun berlalu, namun luka masih terasa menyakitkan bagi keluarga korban. Tak peduli waktu sudah berjalan selama satu tahun namun, semua masyarakat haus akan keadilan dan perubahan yang tak pernah padam. 

 

Pameran ini memamerkan foto-foto, poster, kata-kata yang disusun dengan indah, dan berbagai dokumen tentang bagaimana tragedi itu terjadi. Salah satu pengunjung pameran, Arema FC, dalam sebuah wawancara eksklusif seorang pengunjung berinisial (K) pameran mengaku betapa tragisnya kejadian kanjuruhan tersebut .

Dia juga menambahkan, "Walaupun saya tidak berada di tempat kejadian saya tidak akan pernah melupakan malam itu saya membayangkan bagaimana gas air mata mulai disemburkan ke para penonton semua orang panik semua orang ingin pergi keluar dari studio, tetapi pintu yang terkunci banyak yang berjatuhan dan bahkan mati ditempat kejadian" 

Pameran ini tidak hanya berfungsi sebagai pengingat,ada papan pesan di sudut pameran tempat pengunjung dapat mencatat keprihatinan nasional mereka terhadap masa depan sepak bola Banyak penggemar mencatat bahwa  harus meningkatkan keamanan dan tragedi ini tidak boleh terulang pengunjung yang berinisial K berharap bahwa tragedi ini tidak akan terulang lagi dan akan mengantarkan perubahan transformasional dalam sepak bola Indonesia. 

"Saya berharap kejadian ini tidak akan terjadi lagi semoga akan ada perubahan dalam sepak bola kita  keamanan stadion harus menjadi perhatian juga menjaga keselamatan bagi para penonton dan pecinta bola"

Meskipun pemerintah telah berupaya membuat stadion lebih aman dan dikelola dengan lebih baik, sejak kejadian tersebut banyak orang merasa bahwa hal ini tidak cukup. Oleh karena itu, sebagai representasi dari orang-orang yang menuntut perubahan, acara peringatan ini tidak hanya untuk mengenang mereka yang telah meninggal, tetapi juga sebagai media untuk mempertimbangkan secara mendalam masalah keselamatan dalam sepak bola Indonesia, setiap pertandingan sepak bola adalah tanggung jawab besar dan merupakan kewajiban untuk memastikan keselamatan setiap penonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun