Parodi ketiga, mereka meminta pengunduran waktu pemilihan. Apabila penyelenggara pemilihan tetap bersikukuh, maka mereka siap mem-PTUN kan pihak penyelenggara.
Setelah ditelusuri, ternyata hal ini hanya akal-akalan dari sang anak pemimpin. Karena masa jabatan incumbent akan habis sekitar satu bulan lagi, sehingga hal ini akan mengurangi kekuatan incumbent dan pihak-pihak sekutunya.
Walah...walah...apa yang kaucari wahai SANG ANAK PEMIMPIN? Jabatan sudah kau punya, harta melimpah. Mungkin dengan hartamu kau bisa membeli apa saja (salah satunya membeli suara). Tapi kau tidak akan pernah bisa membeli SPORTIFITAS. Karena ia adalah jiwa yang mengalir dalam darah. Dan ia hanya kehendak Allah. (20/9/11).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI