Mohon tunggu...
AR Renhoran
AR Renhoran Mohon Tunggu... Guru - Kita Belajar Karena Kita Manusia

Penulis dan Akademisi

Selanjutnya

Tutup

Film

"Bohemian Rhapsody"

21 November 2018   20:53 Diperbarui: 22 November 2018   19:24 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa dibalik kesuksesan band rock raksasa dunia asal Inggris tahun 70an Queen, ada nama besar yakni Freddie Mercury sebagi vokalisnya. Cowok macho yang terlahir di Zanzanibar (sekarang Tanzania) 5 September 1946 itu, memiliki nama asli Farrokh Bulsara.

Dia menghabiskan masa kecil hingga remaja untuk [ngelem dan ngimcil] bersekolah dan belajar bermain piano di India dan kemudian terpaksa hijrah ke Inggris akibat revolusi Zanzanibar 1964. Grup band pertamanya di sekolah bernama the Hectics.

Sebagai seorang Parsis dari Gujarat, Freddie dan keluarga adalah penganut paham Zoroaster yakni pemuja Ahura Mazda. Proses tansformasi birokrasi, eh maksudnya nama Farrokh Bulsara menjadi Freddie Mercury mulai diucapkan penyanyi yang memiliki skill vokal 4 oktaf itu pada saat dirinya menempuh pendidikan di St. Peter School di Panchgani (sekarang Mumbai).

Dia kemudian menjadi arsitek utama yang mengonsep dan membentuk Queen. Kemampuan itu diperolehnya karena dia adalah alumnus jurusan seni dan desain gravis di University of West London.

Ketika Queen terbentuk dan mulai merajai industri musik di London, single yang sangat legendaris pun mengudara. Freddie menamakannya Bohemian Rhapsody. Satu - satunya lagu yang berhasil menduduki puncak tangga lagu Inggris selama 9 minggu berturut - turut. Di tengah puncak kesuksesan karirnya, Freddie malah meninggal dunia pas lagi sayang - sayangnya. Dia didiagnosa mengidap HIV/AIDS dan akhirnya tutup usia di usia 45 tahun.

Bohemian Rhapsody sangat fenomenal di kalangan generasi 80an alias generasi bokapnya bokap. Banyak fakta unik yang menjelaskan mengapa Bohemian Rhapsody tersebut begitu fenomenal di seluruh penjuru dunia sama seperti fenomenalnya lagu 'Semalam Bobo Di Mana' yang fenomenal di Indonesia saat ini.

Beberapa di antara fakta tersebut adalah penulisan lirik oleh Freddie selama 7 tahun, mengandung unsur opera yang proses rekamannya hingga 3 minggu, terdapat 4 unsur agama di dalam liriknya, komposisi nada dari instrumen musik yang lengkap dan mewah sehingga sukses mempermainkan emosi pendengar, hingga makna lagu yang masih menjadi misteri sampai saat ini.

Hal tersebut menjadikan makna dari lagu Bohemian Rhapsody layaknya jodoh yang masih menjadi misteri Ilahi. Karya - karya dari Queen banyak menginspirasi band besar lainnya di muka bumi yang juga masih menjadi kontroversi terkait bentuknya ini.

Di Indonesia, kita tentu tahu grup band yang sangat terinspirasi adalah Dewa yang di Imami oleh Maulana Syeikh Ahmad Dhani sang presiden Republik Cinta. Bliyo mengaku bahwa hampir semua lagu yang ditulisnya terilhami dari Queen.

In the last year 2018 ini, Freddie telah bertamu ke Indonesia melalui film biografinya lewat tangan dingin Sutradata Dexter Fletcher dan aktor hebat Rami Malek di bawah naungan 20th Century Fox dan Regency Enterprices. Film tersebut menceritakan tentang perjalanan hidup Freddie dan Queen selama masa 15 tahun berkarya mereka. I know it so bored but, banyak pelajaran yang bisa diambil dari film sang maestro legendaris itu.

So, bagi yang mau nonton silahkan di eksplore sepuasnya sedangkan yang gak mau nonton filmnya tapi udah terlanjur baca tulisan ini sampe habis, ya tinggal di like super aja di status ini. Meskipun dia yang ngelike super di statusku belum tentu akan ngelike super juga di hatiku. Danke.

AR. Renhoran

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun