bunuh diri dan hukuman mati dengan alasan apapun. Dasar biblisnya ialah berasal dari sepuluh perintah Allah yang menegaskan posisi Allah: "Jangan membunuh!" (Kel 20:13). Dari perintah ini jelas bahwa Allah tidak memperbolehkan manusia untuk membunuh diri sendiri ataupun orang lain.Â
Gereja Katolik Roma menolakHal ini disebut lagi di dalam Injil Matius 5:21 di mana ditegaskan perihal ajaran kasih. Bapa-bapa Gereja seperti Klemens dari Roma dan Yustinus Martir menegaskan bahwa mengambil nyawa manusia adalah bertentangan dengan Injil.
Penolakan Gereja Katolik terhadap bunuh diri dan hukuman mati berdasar pada penghormatan atas hidup manusia itu sendiri. Hidup manusia adalah luhur dan kudus. Allah sendiri memberi perintah agar melindungi hidup manusia. Dia meminta agar setiap orang menghormati dan mencintai hidup itu sendiri.Â
Melepaskan hidup itu sendiri berarti menghukum diri dalam keadaan tanpa makna dan tidak bahagia, dan barangkali menjadi ancaman bagi hidup sesama. Sebab rambu-rambu yang menjamin sikap hormat terhadap hidup dan pembelaan hidup bagaimanapun juga telah dibongkar.
 Terlepas dari berbagai alasan bunuh diri dan hukuman mati, Gereja tak henti-hentinya menyerukan bahwa asal kehidupan adalah Allah Pencipta.Â
Karena itu manusia bertanggung jawab memelihara hidup yang dipercayakan padanya. Sejak awal dikatakan bahwa manusia diciptakan secitra dengan Allah. Ini berarti manusia turut mengambil bagian dalam kekudusan, kemuliaan dan kebesaran Tuhan.Â
Manusia diharapkan menjalani hidup dengan bertanggung jawab dan disempurnakan dalam cinta kasih, dan dalam relasi dengan Allah dan sesama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H