Mohon tunggu...
Frater Milenial (ReSuPaG)
Frater Milenial (ReSuPaG) Mohon Tunggu... Lainnya - Seseorang yang suka belajar tentang berbagai hal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jika Anda tidak mampu mengerjakan hal-hal besar, kerjakanlah hal-hal kecil dengan cara yang besar (Napoleon Hill)

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pastor Paroki dan Manajemen Paroki

3 Februari 2021   10:38 Diperbarui: 3 Februari 2021   10:42 3159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tulisan (Sesawi.Net)

Dalam hal ini saya membahas tentang pastor paroki dan manajemen paroki secara khusus di paroki kristus raja, gido, yang berada di bawah naungan keuskupan sibolga. Paroki ini adalah tempat saya menjalani masa Tahun Orientasi Pastoral (TOP).

Pastor paroki adalah rekan Uskup dalam menunaikan reksa pastoral umat beriman yang dipercayakan kepadanya. Pastor paroki ambil bagian dalam tugas-tugas penyelamatan jiwa-jiwa, pewartaan Sabda Allah dan pelayanan sakramen. Pastor paroki menjalankan reksa pastoral dalam bingkai tria munera Christi yaitu mengajar, menguduskan dan memimpin. Pastor paroki dalam menunaikan tugas bertindak atas nama Gereja. Pastor paroki juga adalah gembalanya sediri bagi paroki yang dipercayakan kepadanya oleh Uskup Diosesan. Figur pastor paroki disamakan dengan Uskup. Persamaan ini dinyatakan dalam kodeks yaitu seperti Uskup adalah gembalanya sendiri dalam keuskupannya, demikian juga pastor paroki adalah gembalanya sendiri bagi paroki. Karena itu pastor paroki memiliki semua wewenang yang perlu supaya mampu menjalankan tugas-tugasnya.

Karena kewenangan dan kepercayaan atas perutusannya, pastor paroki menjadi pemimpin sekaligus sebagai manajer di parokinya. Sebagai pemimpin pastor paroki berjalan paling depan untuk membawa umat sesuai dengan visi dan misi keuskupan. Dan sebagai manajer, pastor paroki juga berusaha menerjemahkan visi dan misi keuskupan sesuai dengan sosio kultur dan aspek lain dalam pelbagai bentuk pelayanan dan karya bagi umat di paroki, sehingga sungguh-sungguh menjadi bermakna bagi Gereja. Dalam pelaksanaannya pastor paroki tidak bekerja sendiri. Ia bekerjasama/dibantu secara sinergis dengan rekan imam dalam satu perutusan di paroki tersebut dan juga dengan kaum awam yang turut-serta di dalam tata pelayanan bagi Gereja.

Manajemen paroki di paroki Kristus Raja, Gido ini sudah dibentuk sejak lama dan masih berjalan hingga sampai sekarang. Ketika saya menjalani masa TOP, pastor paroki sungguh-sungguh terlibat aktif dalam menjalankan tugasnya sebagaimana layaknya pastor paroki. Di paroki ini membentuk tim pastoral guna untuk melaksanakan kegiatan program kerja paroki baik dalam internal maupun eksternal.

Paroki kristus raja gido memiliki 38 stasi yang berada dan tersebar di Kabupaten Nias dan Kabupaten Kota Gunungsitoli. Ke 38 ini stasi dibagi dalam 4 kategotri. Ada kategori sangat kecil, kecil, sedang dan besar. selain itu di stasi-stasi besar telah dibentuk lingkungan-lingkungan dan kelompok-kelompok kategorial yang disebut dengan Komunitas Basis Gerejawi (KBG). Umat yang ada di bawah wewenang paroki ini masih belum memiliki pemahaman yang baik tentang hidup menggereja. Mereka masih membutuhkan pendampingan dari pihak paroki. Oleh karena itu, di sinilah peran pastor paroki sebagai penanggungjawab keselamatan jiwa-jiwa umat beriman maupun pengembangan Caritas Pastoralis dalam berpastoral. Adapun tim pastoral yang dibentuk adalah:

  • 1.  DPHP (Dewan pengurus harian paroki): DPHP adalah terdiri dari Pastor Paroki, Vikaris Parokus, Diakon, Frater TOP, Katekis, dan Sekretaris. Tujuan dari DPHP ini adalah untuk mengurus atau menangani bagian surat-surat administrasi paroki, keuangan paroki, dan sebagainya. Selain itu juga Tim pastoral DPHP ini membahas perkembangan dan kemajuan perjalanan pelayanan pastoral baik itu dalam lingkup paroki itu sendiri maupun stasi-stasi dan kelompok2 kategorial.
  • 2.  DPS (Dewan Pastoral Stasi): DPS adalah pengurus stasi yang dipilih dari stasi yang bersangkutan. DPS ini adalah untuk membantu paroki dalam memimpin perayaan Ibadat Sabda dan doa-doa lingkungan yang ada di stasi masing-masing serta melancarkan program atau matriks kerja paroki dan stasi.
  • 3.  DPPI (Dewan Pastoral Paroki Inti): DPPI bertujuan untuk membantu paroki dalam mengembangkan kegiatan pastoral paroki, yang berada di bawah otoritas Pastor Paroki, dan yang dipimpin oleh seorang awam sebagai ketua dan dipersatukan dengan badan hukum paroki sebagai konstitunya. Adapun tugas dari DPPI ini adalah mengkoordinasikan kegiatan pelayanan pastoral yang sungguh-sungguh diperlukan oleh stasi-stasi, lingkungan-lingkungan dan kelompok-kelompok kategorial (KBG) yang berada di Gereja Paroki, yang tidak dapat dilakukan sendiri umat. Mengkoordinasikan kegiatan perayaan liturgis atau non liturgis. Memimpin rapat DPGP dalam mengembangkan dan mencari solusi atas persoalan pelayanan pastoral umat sehari hari. Memastikan bahwa program pelayanan pastoral paroki dapat terlaksana dengan baik dalam stasi-stasi, lingkungan-lingkungan dan kelompok-kelompok kategorial (KBG), Pengelolaan Tata Penggembalaan berupa baptis, krisma, perkawinan, dan kematian, Tata Pengelolaan Administrasi dan Tata Pengelolaan Harta Benda paroki dan pengelolaan keuangan paroki.

Sekali setahun, paroki Kristus Raja, Gido melaksanakan koordinasi awal tahun bersama dengan Para DPHP, DPS dan DPPI, sekaligus mengadakan reunian dalam rangka membahas program atau matriks kegiatan Paroki dan Stasi dengan melihat segala kendala-kendala dan persoalan-persolan di dalamnya selama pelayanan pastoral. Dan hasil dari pertemuan itu paroki mengirimkan laporannya ke tim PUSPAS Keuskupan.

  • 4.  Tim Kemandirian: Tim ini dipilih secara bebas, yang berada di bawah otoritas Pastor Paroki, dan yang dipimpin oleh seorang awam sebagai ketua. Tim ini bertujuan untuk membantu paroki dalam mewujudkan dan mengembangkan kemandirian paroki, yang sesuai dengan salah satu dari visi dan misi Keuskupan Sibolga yaitu Kemandirian, di mana visi dan misi Keuskupan Sibolga adalah Solider, Mandiri dan Membebaskan.

Dari semua karya pastoral yang ada di paroki Kristus Raja, Gido adalah pastor paroki sungguh-sungguh berusaha untuk mengorganisir para tim pastoral dalam memberikan pembinaan-pembinaan terhadap kelompok-kelompok kategorial, memberikan pelatihan-pelatihan di stasi-stasi dan kelompok Komunitas Basis Gerejawi (KBG) serta kunjungan ke stasi-stasi. Secara khusus, paroki Kristus Raja, Gido sedang berusaha dalam memberi pelatihan-pelatihan dan pembinaan-pembinaan terhadap kelompok Komunitas Basis Gerejawi yaitu ASIPA (Asian Integral Pastoral Approach). Di paroki ini, Pastor paroki berusaha keras untuk menghimpun umat Allah mengambil bagian dan terlibat dalam menghidupkan kelima pilar gereja tersebut yaitu Liturgia, Kerygma, Koinonia, Diakonia dan Martyria.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun