Senada dengan Konsili Vatikan II, Schillebeeckx menegaskan bahwa Gereja adalah ahli waris pertama keselamatan. Dia mengatakan bahwa Kristus telah memenangkan Gereja bagi diri-Nya sendiri dengan menumpahkan darah-Nya dan menjadikan Gereja sebagai pekerja dalam penyelamatan dunia. Dialah yang menyebabkan Gereja itu tumbuh dan dalam Gereja Dia melaksanakan tugas perutusan-Nya agar setiap orang mengenal dan dapat memperoleh keselamatan yang ditawarkan kepada semua orang.
Puncak karya penyelamatan Allah itu terlaksana dalam wafat dan kebangkitan Yesus Kristus, Putra Allah yang Tunggal. Dalam wafat dan kebangkitan, Yesus Kristus menebus dosa semua manusia. Peristiwa Kristus ini merupakan peristiwa penyelamatan universal. Dalam menanggapi karya penyelamatan ini hal yang sangat dibutuhkan adalah iman akan karya keselamatan itu sendiri. Allah tidak memaksakan keselamatan itu kepada manusia, melainkan menawarkannya.
Gereja menanggapi karya keselamatan itu dengan mengikatkan diri pada pribadi Kristus Sang Penyelamat Tunggal sebab Dia adalah ahli waris pertama keselamatan. Gereja percaya bahwa Allah telah menetapkan Kristus sebagai satu pengantara dan Gereja sendiri menjadi Sakramen Keselamatan Universal. Penyelamatan yang merupakan anugerah Roh menuntut kerja sama dari manusia, baik untuk menyelamatkan dirinya sendiri maupun untuk menyelamatkan orang-orang lain. Inilah kehendak Allah, dan inilah sebabnya mengapa Yesus mendirikan Gereja dan menjadikan Gereja itu sebagai bagian dari rencana penyelamatan-Nya.
4. Â Makna Universal Yesus Kristus
Schillebeeckx menekankan makna universal dan keunikan Yesus Kristus bagi keselamatan manusia. Keunikan Yesus Kristus nyata ketika Dia dipahami sebagai sakramen Allah, pengantara Allah kepada manusia. Sebagai sakramen, Yesus Kristus menghadirkan karya keselamatan Allah dalam diri-Nya. Dia adalah jalan bagi manusia menuju Allah. Keunikan Yesus Kristus terletak dalam misteri inkarnasi: Firman Allah hadir dalam sejarah manusia melalui seorang manusia konkret yang hidup dalam sejarah. Maka, keunikan Yesus dapat ditemukan dalam sikap-Nya dan tindakan-Nya untuk menghadirkan Kerajaan Allah. Yesus Kritus bukan hanya menghadirkan Firman, tetapi Dialah Firman itu, karena dalam diri-Nya terjadi persatuan antara Firman dan manusia, yang mengundang manusia untuk bersatu dengan Allah.
Dalam diri Yesus Kristus semua manusia dipanggil untuk sampai kepada Allah. Allah menghendaki agar semua manusia bersatu dalam Kristus. St. Paulus mengatakan bahwa "Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada dilangit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi" (Fil 2:10), "Untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai kepala segala sesuatu baik yang di Surga maupun yang di bumi" (Ef 1:10).
Ireneus berbicara mengenai "Recapitulation", menyatukan segala sesuatu dalam diri Kristus Sang Kepala. Dengan demikian, karya keselamatan Allah dalam diri Kristus tidak hanya menyatukan seluruh umat manusia, tetapi seluruh ciptaan. Schillebeeckx menegaskan bahwa dalam arti inilah Yesus Kristus bermakna universal, karena menampilkan panggilan Allah bagi semua manusia untuk bersatu dengan diri-Nya. Maka dengan demikian, Yesus Kristus menjadi sakramen keselamatan Allah bagi semua orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H