Mohon tunggu...
Pena ReSuPaG
Pena ReSuPaG Mohon Tunggu... Guru - "Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru" (William Zinsser)

Penikmat Kertas-Pena dan Kopi-....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bertekun dalam Panggilan Kekudusan

24 November 2021   12:20 Diperbarui: 24 November 2021   12:41 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seminari Tinggi Santo Petrus, Sinaksak-Pematangsiantar (SUMUT)

"Dengan tahbisannya imam disucikan untuk menyerupai Kristus, Sang Imam Agung" (bdk. Ibr 5:1-10), inilah harapan Gereja, Para Uskup Regio Sumatera, bagi para imamnya yang menjalani pembinaan di Seminari Tinggi St. Petrus ini. Imam sungguh punya peranan penting dalam melanjutkan karya pewartaan Kabar Baik Kristus kepada semua orang di segala zaman.

Tema pembinaan tahun 2020-2021 ini adalah "Bertekun dalam Panggilan Kekudusan". Tema ini merupakan kelanjutan dari tema sebelumnya yang mengajak kita semua membangun kekudusan dalam hidup sehari-hari. 

Melalui tema ini kita semakin ditegaskan bahwa panggilan dasar bagi para calon imam dan juga imam adalah menjadi kudus seperti Bapa yang ada di surge adalah kudus. Pertanyaan reflektifnya adalah, bagaimana kekudusan hidup kita berkembang selama ini?

Dari tema ini, ada dua hal yang perlu diperhatikan yakni, pertama: kekudusan adalah panggilan dasar bagi kita semua, terutama bagi para calon imam. Kekudusan tidak bisa kita peroleh begitu saja, namun perlu suatu proses yang terus-menerus harus kita usahakan. Kedua adalah panggilan. 

Kita semua adalah orang-orang yang dipanggil untuk menjadi seorang imam. Panggilan ini harus kita jalani melalui langkah-demi-langkah selama proses di Seminari ini. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa kita pisahkan dalam proses formasio ini. Perlu "ketekunan" dalam menjalaninya, perlu sukacita iman agar seluruh proses bisa berjalan dengan baik.

Melalui katalog yang ada ditangan kita, kami mengajak marilah kita menjalani proses formasio dengan baik. Hendaknya kita saling bekerjasama, saling membantu dan mendukung, dan saling mendoakan. 

Kita percaya bahwa Allah memanggil kita, Allah akan menyertai kita dan Allah pula yang akan menyelesaikannya. Dari kita dibutuhkan kerendahan hati untuk dibimbing oleh Allah sendsiri dalam Roh-Nya. Berkat Tuhan selalu!

RD. Laurentius Totok Subiyanto [Rektor STSP]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun