Mohon tunggu...
Rengga Cahya
Rengga Cahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pakuan

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mahasiswa P2MW Universitas Pakuan Berhasil menciptakan Inovasi Kerupuk dari Sisa Tulang Ayam yang Berasal dari Rumah Pemotongan Ayam (RPA)

11 Agustus 2024   09:55 Diperbarui: 11 Agustus 2024   10:21 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : Dokumentasi

Bogor, 01 Agustus 2024

Kelompok mahaiswa P2MW Universitas Pakuan berhasil menciptakan Inovasi kerupuk dari sisa tulang ayam yang berasal dari Rumah Pemotongan Ayam (RPA).

Dengan latar belakang bahwa Indonesia merupakan salah satu produsen utama dalan sector peternakan ayam. Negara ini memiliki industry peternakan ayam yang besar, mencakup peternakan ayam boiler, ayan petelur, dan ayam kampung. Jawa Barat khususnya wilayah Kabupaten Bogor memiliki potensi yang besar sebagai penghasil ayam di Indonesia.

Produksi daging ayam ras boiler di Jawa Barat pada tahun 2021 sebesar 860.156,13 ton sehingga, peningkatan jumlah produksi daging ayam menyebabkan meningkatnya limbah ayam yang dihasilkan, salah satunya yaitu tulang ayam. Menurut Fynnisa (2019), penumpukan limbah tulang ayam akibat tingginya konsumsi ayam oleh masyarakat dapat menimbulkan masalah lingkungan akibat kurangnya pemanfaatan limbah tulang ayam.

Maka dari itu, BoBiteszz Kerupuk Tulang Ayam hadir untuk memanfaatkan sisa tulang ayam untuk diolah menjadi olahan makanan ringan yang sehat dan tinggi kalsium. BoBiteszz Kerupuk Tulang Ayam memiliki produk perdana Bernama "Kerupuk Tulang Ayam" yaitu produk inovasi camilan tinggi kalsium yang sangat baik. 

BoBiteszz Kerupuk Tulang Ayam saat ini telah mengeluarkan 3 macam varian rasa yaitu original, Keju, dan pedas. BoBiteszz Kerupuk Tulang Ayam juga akan mengeluar 2 macam rasa baru yaitu rasa rendang dan balado.

Harapan dari adanya BoBiteszz Kerupuk Tulang Ayam ini yaitu untuk membantu konsumen dalam memilih cemilan yang sehat dan mudah didapatkan. Selain itu juga, agar bermanfaat bagi perekonomian di lingkungan sekitar dan mendukung pemerintan dalam mengurangi limbah tulang ayam menjadi produk lokal yang bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun