Setelah absen beberapa bulan memposting tulisan tentang jalan-jalan, akhirnya gue bisa juga release perjalanan September 2015 lalu di Pulai Balak, Pulau Legundi dan Pulau Loh - Lampung Selatan, Sumatra. Gue bakal bahas satu per satu tentang pulau-pulau tersebut, biar kalian bisa merasakan keseruan perjalanan, travelmates dan destinasi kami.
Perjalanan gue mulai dari Cirebon dan akan bertemu dengan beberapa teman dari Jakarta, Tangerang dan Serang di Merak. Gue sendiri menempuh perjalanan Cirebon-Merak sekitar 5 jam dengan menggunakan mobil Brio milik seorang teman. Berangkat Jum'at malam, tanggal 4 September, sekitar pukul 20.00 WIB via ,tol Cipali dan akan berakhir di tol Merak. Dan seperti inilah rutenya : tol Plumbon lanjut tol Cipali, tol Cikampek km 10 belok kiri arah tol lingkar luar, tetap di kiri ambil pintu keluar tol Cikunir 2 yang paling kiri, keluar pintu tol tetap di kiri ambil arah Jakarta Serpong ke kiri, terus lurus tol lingkar luar km 9 belok kiri arah Tangerang Merak, tetap di kiri ambil jalan paling kiri belok kiri lurus masuk pintu tol Karang Tengah, tol Karang Tengah lurus arah Merak, nanti ketemu pintu tol Cikupa terus lurus sampai Merak.Â
Touchdown di Pulau Legundi (dokpri)
Pulau pertama yang kami datangi adalah Pulau Legundi. Setelah hampir menempuh 2 jam perjalanan laut dari Dermaga Ketapang, Teluk Ratai (dermaga yang sama jika kalian ingin nyebrang ke Pulau Pahawang dan Pulau Kelagian), akhirnya kami memutuskan untuk berhenti di Pulau Legundi untuk makan siang dan ngemil-ngemil buah yang sudah disiapkan oleh Puspa, seorang teman yang berdomisili di Lampung. Makan bareng dengan lauk seadanya di pantai berpasir putih dengan pemandangan laut lepas, ditemani canda tawa serta suara ombak dan bisikan dedaunan yang ditiup angin. Puitis banget ya gue, haha.. Pokoknya suasana yang selalu bikin gue kangen pengen jalan bareng lagi, bareng lagi, bareng mereka, bareng
best travelmates.
Selesai makan siang dan ambil beberapa poto untuk keperluan narsis (wajib!! haha) dan blog, akhirnya perjalanan kami lanjutkan untuk menuju spot untuk snorkeling. Sayangnya gelombang air laut Selat Sunda siang itu agak engga santai, sehingga untuk gue yang takut gelombang laut hanya bisa bertahan sebentar saja untuk menyemplungkan diri. Tapi tidak untuk teman-teman yang lain, karena gelombang sama sekali bukan halangan buat memuaskan hasrat nyemplung mereka. Mereka tetap asyik menikmati indahnya surga bawah laut Pulau Legundi ini. Gue, Wahyu dan Teh Ulan cukup puas melihat mereka snorkeling dan free dive dari perahu sambil mancing dan nyemil-nyemil cantik (baca: menghabiskan persediaan makanan), hehe..
Landscape dari Pulau Legundi menuju Pulau Balak (dokpri)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Travel Story Selengkapnya