herbisida kimia terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, sebuah inisiatif yang berkelanjutan muncul dari Desa Losari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung. Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro telah menemukan solusi alternatif yang ramah lingkungan dengan menciptakan herbisida alami dari campuran cuka dan garam. Inovasi ini bukan hanya memberikan solusi untuk masalah pestisida kimia yang merusak, tetapi juga mendukung praktek pertanian organik dan berkelanjutan.
Temanggung (29/01/2024) – Di tengah kekhawatiran akan dampak negatif penggunaanProses pembuatan herbisida alami ini relatif sederhana dan dapat dilakukan dengan bahan-bahan yang mudah didapat di daerah tersebut. Campuran cuka dan garam tersebut kemudian disemprotkan pada area yang terkena infestasi gulma, dan hasilnya terlihat sangat efektif dalam menghambat pertumbuhan gulma tanpa membahayakan tanaman yang ditanam.
Selain manfaat lingkungan, penggunaan herbisida alami ini juga membantu mempromosikan praktek pertanian organik dan berkelanjutan di Desa Losari. Para petani di daerah tersebut semakin sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem tanah dan meninggalkan jejak lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang. Kehadiran herbisida alami ini telah mendapatkan sambutan positif dari komunitas petani lokal maupun pemerintah daerah. Banyak yang menyambut baik upaya untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia dan beralih ke solusi yang lebih ramah lingkungan seperti ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H