Mohon tunggu...
rendy  pribadi
rendy pribadi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

pengajar di perguruan tinggi, aktif dalam kegiatan seni dan beladiri, senang membaca dan nongki.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menyoal Fear of Missing Out dan Pengaruhnya kepada Mahasiswa

1 Februari 2024   08:10 Diperbarui: 1 Februari 2024   08:17 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kecemasan mahasiswa dalam mengerjakan proyek terkadang tidak hanya datang dari tingkat kesulitan ataupun waktu pengerjaan yang singkat, namun beberapa kecemasan juga datang dari lingkungan mahasiswa itu sendiri.

Misalnya, kekhawatiran saat merasa proyek yang sedang mahasiswa tersebut kerjakan terasa tidak memiliki kemajuan yang berarti dan merasa tertinggal oleh teman-temannya yang lain, kekhawatiran tidak dapat menyelesaikan proyek tepat waktu dapat membuat mahasiswa menyalahkan dirinya sendiri, merasa kurang yakin dengan apa yang telah dikerjakan, dan ketakutan untuk menghadapi sidang.

Kekhawatiran itulah yang dapat meningkatkan rasa FoMO dalam diri mahasiswa sehingga timbul rasa tidak ingin tertinggal dan panik ketika melihat teman menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat.

Rasa FoMO atau takut tertinggal tersebut banyak ditemukan pada mahasiswa, sehingga menimbulkan efek seperti kurangnya konsentrasi dalam mengerjakan proyek, menurunnya kualitas tidur karena memaksakan diri agar tidak tertinggal dan dapat selangkah lebih maju daripada yang lain.

 FoMO juga dapat menyebabkan individu merasa rendah diri dan tersaingi, merasa iri dan sedih ketika melihat temannya mengalami perkembangan yang lebih cepat daripada dirinya.

Perasaan tersebut memunculkan adanya perilaku saling membandingkan antar mahasiswa dan merupakan dampak yang ditimbulkan oleh FoMO.

Mengalami FoMO dalam kurun waktu yang lama akan mengakibatkan peningkatan stres yang tinggi. Seseorang yang merasa takut tertinggal juga dapat mengembangkan tingkat harga diri yang lebih rendah.

Sebuah studi oleh JWT Iintelligence menunjukkan bahwa FoMO dapat mempengaruhi pembentukan tujuan jangka panjang dan persepsi diri. Proses deprivasi relatif menciptakan FoMO dan ketidakpuasan. (https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/FOMO. Seorang mahasiswa yang mengalami FoMO terus-menerus sepanjang semester juga dapat mengakibatkan meningkatnya tingkat stres.

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa mahasiswa memiliki caranya sendiri untuk melawan rasa FoMO. Seperti dengan menyadari bahwa setiap manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing, tidak semua kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan apa yang orang lain telah capai atau perasaan FoMO belaka.

Perlunya kontrol diri dan menetapkan batasan diri untuk menghindari perasaan FoMO. Tetaplah memiliki jiwa kompetitif, serta memiliki tujuan yang jelas. Dan percaya bahwa setiap manusia memiliki kemampuannya sendiri dan memiliki perspektif yang berbeda atas kemampuan yang dikuasainya (Husna & Mada, 2023).

Hal yang tidak kalah pentingnya yakni dukungan orang terdekat seperti menanyakan apa yang sedang dikerjakan, sudah sejauh mana Langkah pengerjaannya, dan kesulitan dalam meraih target menjadi hal yang penting di Tengah aktifitas mahasiswa yang multitasking.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun