Siapa tidak kenal dengan Wiranto yang sekarang menjabat sebagai ketua umum partai Hanura setelah ia keluar dari partai Golkar. Pada pemilu 2014 menjadi kegagalan yang ketiga bagi Wiranto, bermodalkan Hary tanoe dan mnctv nya, Wiranto terlalu dini mengumumkan diri menjadi Capres dengan melakukan berbagai cara dimedia yang mengiklankan dirinya dengan pasangan nyapresnya, dari kuis yang dia buat, reality show dan iklan-iklan pencitraan dirinya, namun semua itu bukan menjadi jurus jitu untuk Wiranto dan harus kalah lagi pada pemilu 2014 ini.
Karena partai Hanura hanya mendapatkan suara 5 persen dan kecil kemungkinan WIN-HT mengusung capres dan cawapres dari partainya sendiri, karena angka tersebut sangat jauh dari angka prasyarat untuk mengajukan capres dan cawapres sesuai UU No. 42 tahun 2008 tentang pemilihan capres dan cawapres.
Dengan demikian Wiranto harus tetap tegar walaupun keinginannya menjadi presiden harus gagal lagi, mungkin masyarakat sudah bisa menilai bahwa pencitraan dimedia bukan jaminan yang ditunggu masyarakat hanyalah pembuktian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H