Mohon tunggu...
Rendy Liu
Rendy Liu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan FEB UNTAN

Meneliti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kondisi Rumah serta Keuangan Keluarga Penerima Bansos di Desa Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur Provinsi Kalimantan Barat

12 April 2024   15:08 Diperbarui: 12 April 2024   15:13 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Dokumentasi pribadi

Narasumber yang saya temui adalah Ibu Ida yang merupakan seorang ibu rumah tangga yang berumur 43 tahun dan bertempat tinggal di Desa Parit Mayor, Kecamatan Pontianak Timur. Ibu Ida ini mempunyai warung atau stand yang hanya menjual minuman saja di samping rumahnya sebagai pekerjaan sampingannya. Suami ibu Ida ini bekerja sebagai buruh tukang. Ibu Ida ini hanya lulusan SD saja, dengan jumlah orang yang tinggal di rumahnya ada enam orang. Ibu Ida memiliki empat orang anak, satu anaknya sudah berkeluarga dan tiga anaknya masih bersekolah dan ditanggung oleh keluarga.

Keluarga ibu ini mendapatkan bantuan sosial yang berjenis PKH (Program Keluarga Harapan) yaitu sebesar Rp 400.000 untuk biaya beras dan uang saku setiap dua bulan sekali dan beliau juga menerima bantuan jenis BPNT (Biaya Pangan Non Tunai) sebesar Rp 200.000 per bulan yang ditukarkan dengan bahan makanan sesuai mekanisme yang berlaku. Pendapatan total keluarga ibu Ida yaitu berkisaran tiga sampai empat jutaan rupiah per bulan. Pendapatan total ini dialokasikan ke kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anak.

Pengeluaran kebutuhan sehari-hari mereka berkisaran Rp20.000 hingga Rp100.000 dengan dua sampai tiga kali frekuensi makan dalam satu hari setiap orangnya. Rumah yang ditinggali saat ini merupakan milik pribadi dengan panjang 9,5 m dan lebar 7 m serta luas tanah dengan panjang 10 m dan lebar 8 m. Rumah beliau ini di depannya menggunakan tembok dan di belakangnya masih menggunakan papan kayu dengan atap rumah menggunakan seng serta lantai rumahnya menggunakan papan kayu dan terdapat 4 bagian ruangan yang terdiri dari ruang tamu, ruang dapur dan dua kamar.

Keluarga ibu Ida mengandalkan air hujan yang ditampung sebagai sumber air minum dengan memasaknya terlebih dahulu, saat musim kemarau mereka menggunakan air galon isi ulang. Untuk mandi dan mencuci mereka menggunakan air PAM dan WC sendiri, mereka juga melakukan buang air besar di WC sendiri dengan Septic tank. Ibu Ida memasak menggunakan kompor gas dan untuk penerangan sudah menggunakan lampu listrik di rumahnya. Saat sakit, keluarga bu Ida biasanya berobat di Puskesmas terdekat. Dan untuk daya listrik di rumahnya yaitu sebesar 450 Watt. Keluarga Bu Ida memiliki satu buah sepeda motor dengan tahun motor yang sudah tidak diingat karena sudah lama dan kondisi pajak sudah mati. Mereka memiliki alat elektronik berupa satu buah TV, satu kulkas, satu ricecooker, dua kipas angin dan empat handphone milik anaknya, serta satu mesin cuci.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Keluarga Bu Ida tidak memiliki aset pertanian seperti sawah, ladang atau kebun, tambak, kolam dan lainnya. Menurut saya keluarga Ibu Ida ini cukup mampu dalam kondisi perekonomiannya saat ini namun tidak untuk dulu, sehingga mungkin sudah tidak seharusnya masih mendapatkan bantuan sosial. Mengingat pendapatan keluarganya yang cukup besar dan kondisi rumah yang sudah cukup layak saat ini. Beliau juga memaparkan bahwa kondisi perekonomian keluarga Bu Ida lebih kurang mampu saat dulu. Seperti kondisi rumahnya yang dulu masih menggunakan papan kayu seluruhnya dan sekarangpun masih terlihat di ruang dapurnya, kondisi papan kayu untuk lantai dapur sudah usang dan tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun