Seperti yang diketahui saat ini polemik di indonesia semakin parah. Mulai dari merosotnya ekonomi, pendidikan, moral, musibah asap riau, konflik istana dan masih banyak lagi masalah-masalah yang dihadapi Indonesia. Apakah semua ini salah pak Jokowi? tentu tidak.
Banyak negara yang sudah bertestimoni bahwasanya pendidikan dan moral adalah salah satu yang terpenting dalam memajukan dan mengembangkan suatu negara. jikalau dua elemen itu sudah salah bersinergi, maka tak ayal jika suatu negara menyulap dirinya menjadi negara yang maju dan harmonis. Studi kasus dari pengalaman Jepang pasca bom atom, yang pertama kali dicari adalah Berapakah guru yang tersisa?. mereka mengedepankan aspek pendidikan dibanding aspek lainya seperti ekonomi dll. pendidikan adalah salah satu upaya negara dalam mencerdaskan anak bangsa yang nantinya menjadi penerus tongkat estafet dalam membangun bangsa.
Tetapi apa fenomena yang sudah mengakar didalam sanubari para generasi penerus bangsa??? mereka sudah terdoktrin bahwasanya tolak ukur keberhasilan adalah kekayaan yang ada. dengan segala cara mereka ingin terus memperjuangkanya. dogma kapitalis sudah merusak bagai kanker yang menggerogoti akal dan pikiran sehat mereka. lalu apakah yang terjadi? korupsi meraja lela, pencucian uang, perebutan kekuasaan dan sampai tingkat terkecil yaitu merebut hak-hak orang lain.
Maka dari itu seyogyanya kita sebagai penerus bangsa segera bangkit dan sadar, bangunlah dan berlari menuju kesuksesan dan segera membangun surga zamrud khatulistiwa ini. Mari semua merubah mindset kita akan arti kesuksesan, nilai moral dan keberhasilan. kesuksesan dan kemajuan suatu bangsa dimulai dari partikel kecil dan individu bangsa.
"MULAILAH MEMBANGUN BANGSA DARI ANDA BUKAN MENYALAHKAN ORANG LAIN. BANGKITKAN SEMANGAT SUMPAH PALAPA PATIH GAJAHMADA"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H