Mohon tunggu...
Rendy Cahya Perdana
Rendy Cahya Perdana Mohon Tunggu... -

Failure is not falling down but refusing to get up. If you believe in yourself anything is possible. You are the creator of your own destiny

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Hakekat Kekuatan Cinta

17 Desember 2015   21:36 Diperbarui: 17 Desember 2015   21:51 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekuatan cinta memang luar biasa. Orang yang jatuh cinta akan rela mengorbankan apa saja demi yang ia cintai. Cinta menjadikan segalanya Indah, meski harus dilalui dengan penderitaan.

Kekuatan cinta itulah yang menjadikan Bilal bin Rabbah lebih memilih dijemur di padang pasir yang panas daripada harus kembali kafir. Meski sebongkah batu besar menindih hingga nyaris meremukkan tulang dadanya.

Dengan tenang la menyebut nama Kekasihnya, "Ahad. Ahad, Ahad," Begitu pula dengan Abdurrahman bin Auf, saudagar kaya sahabat Rasulullah SAW. la rela mengnabiskan hartanya untuk kepentingan jihad fisabilillah. Semuanya atas dasar cinta.

Sahabat lainnya juga merasakan betapa dahsyatnya kekuatan cinta itu. Mereka rela berhijrah dengan berjalan kaki bermil-mil jauhnya, melintasi padang pasir yang kering dan panas demi menyelamatkan akidah. Karena cintanya pada Allah SWT. dengan gagah berani mereka bergegas pergi ke medan perang,

Tanpa rasa takut. harta. darah, dan nyawa, mereka pertaruhkan dengan tebasan pedang dan tombak demi membuktikan cintanya yang tulus. Cinta mela-hirkan pengorbanan dan prioritas.

Jika benar kita mencintai Allah SWT, niscaya kita rela mengorbankan segalanya dengan pengorbanan yang terbaik. Jika benar mencintai Allah SWT, niscaya kita mengambil dunia ini hanya sekadarnya.

Dunia bukan tujuan. Mencari harta bukan untuk bermegah-megahan. tapi sebagai sarana ibadah. Jika benar mencintai Allah SWT, niscaya kita akan berge­gas ke masjid ketika adzan dikumandangkan. katena hakikat adzan adalah panggilan Sang Kekasih.

Jika benar mencintai Allah SWT, niscaya kita melakukan amalan-amalan sunah. karena arnalan itu dapat mengundang cintanya Allah SWT. Dan jika kita mencin-ta Allah SWT, tentu setiap sepertiga malam kita ba-ngun mengerjakan shalat tahajud, meski lelah. kantuk, dan dingin mendera. Saat itulah Allah SWT datang menjenguk dan mengablkan segala permintaan kita.

Ibadah tanpa didasari cinta akan terasa berat dan sia-sia, Ibadah tanpa cinta adalah ciri sifat munafik. Dengan cinta kita dapat memahami tempat yang dituju setelah mati, surga atau neraka.

Surga adalan kado terindah yang akan kita terima pada saat perjumpaan pertama dengan Allah SWT. "Katakanlah (hai Muhammad), jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." (QS Ali-lmran; 31). ltulah permintaan Allah SWT pada kita,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun