Mohon tunggu...
Kknsumberejo2025_UMD_Kel22
Kknsumberejo2025_UMD_Kel22 Mohon Tunggu... Administrasi - Village Empowerment

Memberdayakan masyarakat desa untuk meningkatkan pendapatan melalui pengembangan potensi lokal, seperti sektor pertanian, kerajinan, atau pariwisata.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Perubahan: Desa Sumberejo Bersiap Jadi Pusat Beras Organik dengan Sentuhan Mahasiswa Universitas Jember

27 Januari 2025   17:31 Diperbarui: 27 Januari 2025   17:31 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolaborasi Pengembangan Produk Turunan KKN 22 Universitas Jember dengan Kelompok Tani (Sumber: dokumentasi kelompok KKN 22)

Desa Sumberejo, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, menjadi fokus utama program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember tahun ini. Mahasiswa KKN kelompok 22 mengusung tema besar "Membangun Desa Mandiri" dengan berbagai program inovatif yang bertujuan meningkatkan perekonomian desa melalui pengelolaan potensi lokal, khususnya di bidang pertanian organik. Dengan metode edukasi, pendampingan intensif, dan pelibatan masyarakat secara aktif, mahasiswa berupaya memastikan bahwa transfer ilmu dan teknologi yang dilakukan dapat terus berjalan bahkan setelah program KKN berakhir.

Melalui observasi awal, mahasiswa menemukan bahwa Desa Sumberejo memiliki potensi besar sebagai sentra pertanian organik. Beras putih organik dan beras merah organik menjadi produk unggulan desa yang memiliki daya saing tinggi. Namun, petani menghadapi beberapa kendala, seperti keterbatasan pengetahuan tentang metode organik, kurangnya inovasi dalam pengolahan produk turunan, serta akses pasar yang masih minim.

Selain itu, mahasiswa juga mencatat bahwa generasi muda desa memiliki potensi besar untuk mengadopsi teknologi digital, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini menjadi dasar pengembangan program terpadu yang tidak hanya berfokus pada peningkatan hasil panen, tetapi juga pada pengolahan produk dan pemasaran berbasis digital.

Mahasiswa KKN merancang program pengembangan yang terintegrasi dan komprehensif untuk menjawab tantangan tersebut. Berikut adalah langkah-langkah strategis yang akan diimplementasikan:

  • Edukasi dan Pendampingan Pertanian Organik
    Mahasiswa memberikan pelatihan intensif kepada petani tentang metode pertanian organik. Pelatihan ini mencakup penggunaan pupuk alami, teknik pengelolaan hama secara organik, hingga praktik rotasi tanaman untuk menjaga kesuburan tanah. Selain teori, mahasiswa juga mengadakan demonstrasi lapangan sehingga petani dapat langsung mempraktikkan metode yang diajarkan.
    Pendampingan dilakukan secara berkala untuk memastikan keberhasilan transisi dari metode konvensional ke metode organik. Hasil panen pertama dengan metode ini dievaluasi bersama petani untuk memberikan masukan dan perbaikan ke depan.
    Kegiatan On Farm Kelompok Tani (sumber: dokumentasi kelompok KKN 22)
    Kegiatan On Farm Kelompok Tani (sumber: dokumentasi kelompok KKN 22)
  • Pengembangan Produk Turunan Beras Organik
    Untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen, mahasiswa merancang lokakarya pengolahan produk turunan beras organik. Produk-produk seperti sereal, tepung beras, dan camilan sehat berbasis beras merah dan putih organik menjadi fokus utama.
    Pelatihan ini mencakup teknik pengolahan sederhana, sanitasi dan keamanan pangan, serta pengemasan yang menarik. Produk hasil lokakarya kemudian diuji coba di pasar lokal untuk mendapatkan umpan balik dari konsumen.
    Pembuatan Produk Turunan Beras Merah Organik (sumber: dokumentasi kelompok KKN 22)
    Pembuatan Produk Turunan Beras Merah Organik (sumber: dokumentasi kelompok KKN 22)
  • Pelatihan Pemasaran Digital
    Mahasiswa mengenalkan pemasaran digital kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Pelatihan ini meliputi pembuatan akun bisnis di media sosial dan marketplace, strategi branding, serta pembuatan konten promosi seperti foto dan video produk.
    Selain itu, mahasiswa melatih masyarakat menggunakan aplikasi e-commerce untuk pengelolaan stok, transaksi, dan pengiriman produk. Dengan pendekatan ini, masyarakat Desa Sumberejo diharapkan mampu memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas, baik secara lokal maupun nasional.

  • Pembentukan Kelompok Belajar Mandiri
    Untuk memastikan keberlanjutan program, mahasiswa membentuk kelompok belajar mandiri di desa. Kelompok ini berfungsi sebagai wadah diskusi dan berbagi pengalaman antarpetani, sekaligus sebagai tempat pelatihan lanjutan.
    Mahasiswa juga menyusun modul pembelajaran sederhana berisi panduan teknis tentang pertanian organik, pengolahan produk, dan pemasaran digital. Modul ini menjadi referensi bagi kelompok belajar untuk terus berkembang.

  • Kolaborasi dengan Stakeholder Pendukung
    Mahasiswa KKN aktif menjalin kerja sama dengan perangkat desa, Dinas Pertanian, dan koperasi lokal. Kolaborasi ini memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan tambahan, akses permodalan, serta peluang kerja sama dalam distribusi produk.
    Selain itu, mahasiswa mengadakan diskusi dengan stakeholder untuk memastikan program dapat berjalan berkelanjutan setelah KKN selesai. Salah satu hasil kerja sama ini adalah pengadaan pupuk organik dan pelatihan tambahan yang akan dilakukan oleh dinas terkait.

  • Kampanye Branding Desa Sumberejo
    Mahasiswa juga menginisiasi kampanye branding "Desa Sumberejo, Sentra Pertanian Organik." Kampanye ini mencakup pembuatan logo, slogan, dan identitas kemasan produk desa. Identitas ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk desa di pasar.
    Mahasiswa juga membantu promosi melalui media sosial desa dan partisipasi dalam pameran lokal maupun nasional. Dengan branding yang kuat, produk Desa Sumberejo diharapkan lebih dikenal luas dan diminati oleh konsumen.

Melalui program pengembangan yang terintegrasi ini, mahasiswa KKN Universitas Jember berharap masyarakat Desa Sumberejo dapat memanfaatkan potensi lokal mereka secara optimal. Dengan edukasi, inovasi produk, pemasaran digital, dan kolaborasi multi-pihak, desa ini diharapkan mampu menjadi model desa mandiri yang berdaya saing tinggi.

Dalam wawancara dengan Koordinator KKN Universitas Jember, beliau menegaskan bahwa Desa Sumberejo memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi desa mandiri. "Potensi pertanian organik di Sumberejo sangat luar biasa. Jika dikelola dengan metode yang tepat dan berkelanjutan, desa ini bisa menjadi model keberhasilan pertanian modern di tingkat regional bahkan nasional," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan oleh salah satu mahasiswa yang bertanggung jawab dalam Strategic Management pengembangan program. "Kendala utama adalah petani yang masih berorientasi pada metode tradisional, kurangnya inovasi produk turunan, dan keterbatasan akses pemasaran. Program kami hadir sebagai akselerator, memberikan edukasi, pendampingan, dan solusi berbasis teknologi untuk mendorong kemandirian desa secara berkelanjutan, kami ingin masyarakat tidak hanya mengenal metode baru, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menerapkannya secara mandiri sehingga manfaat program ini bisa dirasakan dalam jangka panjang," ujar salah satu mahasiswa KKN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun