Sudah lebih dari 24 tahun sejak pertama kali kami berjumpa.. Kami berdua sudah sangat berubah.. Saat saya menyapanya dengan pekak tangis pertama yang memecah kesunyian.. Ia membalasnya dengan hawa sejuk berudara murni yang menenangkan..
Hari itu kamis, 26 Desember 1985.. Bandung masih berupa kota sederhana, dengan penduduk 3.467.818 jiwa saja..
Dan sungguh, Bandung kukenal sebagai kota kecil yang ramah..
Masa ketika setiap hembusan nafasnya sejuk menusuk ke tulang sum-sum..
Masa dimana air sungainya jernih dan berbau harum..
Masa manusia senantiasa bercengkrama dalam bahasa sunda halus, mengundang senyum..
Um...
Umm...
Ummm...
Lalu, BUM!
Ayo bendung Bandung!