Bangsa timur sesungguhnya adalah bangsa yang sangat menghargai bumi.. Mereka hidup bersama alam, alam dianggap sebagai tempat mengada yang sakral dan istimewa, kondisi alamnya yang ramah menginspirasi budaya dan pola pikirnya.. Untuk menciptakan filosofi hidup yang selalu selaras dengannya.. Berbeda dengan saudara kita di barat yang melihat bumi dan segala isi adalah bahan yang harus dieksploitasi.. Karena alam terlalu keras untuk pahami, sehingga membentuk pola pikir tersendiri, yang terus berusaha menaklukkan alam dengan teknologi.. Lalu disana, Di Tengah garis khatulistiwa hiduplah sebuah bangsa timur yang sejak lama menyayangi dan melindungi sang ibu, yang mereka panggil pertiwi / prathivi dari bahasa sansekerta.. Salah satu leluhur bangsanya.. Bangsa ini dengan bangga menyatakan dirinya bangsa indonesia, dan menyatakan rasa cintanya di antara tanah dan air indonesia, yang dinamakan nusantara.. Lalu saat membuka mata pagi ini di Yogyakarta, saya melihat sebuah data pada berita.. ICW: angka kerugian yang dialami negara akibat pembalakan hutan secara liar 14 Trilyun rupiah / tahun.. Greenpeace: angka deforestasi indonesia 2000-2005 1.8 juta hektar / tahun.. Andaikan kita mengerti dan memahami bahasa bumi, mungkin kita akan malu karena tidak tahu diri.. Indonesia tanah yang mulia, mari selalu kita jaga, mulai dari sekarang, dari diri sendiri, mulai dari yang kecil.. Kurangi produksi sampah rumah tangga, kurangi penggunaan pestisida, dan bahan berbahaya, dan berhemat penggunaan sumber dayanya.. Atas nama bumi yang merelakan segala sesuatu tumbuh bebas di atasnya.. Sadarilah anak dan cucu kita berhak atas kelestariannya.. Selamat hari jadi Yts. Ibu bumi, dan selamat pula untuk mereka yang mengada, percaya, mencinta bumi nusantara.. Yogyakarta, 22 April 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H