Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Raja Putus Asa

29 Januari 2024   15:01 Diperbarui: 30 Januari 2024   08:08 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: freepik.com

Suara-suara itu kecil, diantara suara-suara setan dan iblis yang mendominasi, tidak terdengar oleh mereka yang mata hatinya gelap, seperti Sang Raja, yang kian hari semakin menua.  

Mimpi-mimpi Sang Raja tak pernah bagus, ia selalu berharap putrinya bisa meneruskan tahta dan kekuasaan. Namun, di dalam gambarannya setiap malam, kerajaan malah kacau balau. Hukum dan aturan tidak lagi ditaati. Rakyat hidup dalam ketakutan dan kegelisahan. Setiap hari hanya kekhawatiran dan keputusasaan yang disembunyikannya, dibalik rasa putus asa yang kian membesar di dalam dada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun